"Berarti nama gadis yang menolongku itu Syarina. Aku akan menghubunginya untuk mengucapkan terimakasih karena telah menolongku," ujarku antusias.
Rio mendecakkan lidahnya, "Kau jangan senang dulu. Pak Sarmin menyatakan Syarina merupakan volunteer yang tewas tenggelam di area tersebut 5 tahun yang lalu. Ia sendiri yang menemukan jenazah Syarina, tepat di lokasi pantai kau terdampar. Oleh karena itu, ia sangat terkejut ketika melihat rompi pelampung milik Syarina yang dipakai olehmu. Memang ketika ditemukan, jenazah Syarina tidak menggunakan rompi pelampung. Mungkin rompi tersebut terhanyut akibat arus laut."
Wajahku berubah pucat pasi. "Jadi..."
"Setidaknya, Syarina berjasa menolongmu," sahut Rio. "Sungguh suatu keajaiban."
Aku terpekur. Tanpa terasa air mataku berlinang. Tuhan sungguh mengirimkan malaikatnya. Padahal sudah lama aku tak menghadap diri-Nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H