Mohon tunggu...
sisca wiryawan
sisca wiryawan Mohon Tunggu... Freelancer - A freelancer

just ordinary person

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Volunteer Cantik

23 November 2023   19:21 Diperbarui: 23 November 2023   19:24 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: www.pixabay.com.

Aku terbaring di kasur rumah sakit. Don dan Rio memelukku secara bersamaan hingga kepala kami bertiga terantuk.

"ADUH!" Seru kami bertiga serempak. Kemudian, kami tertawa keras bersama.

"Maafkan aku. Aku berjanji tak akan minum bir lagi," kata Don dengan wajah mengkerut. Jika merasa bersalah, Don selalu bermimik seperti kucing tercebur di dalam got!

"Tama, maafkan aku. Ketika sadar dari mabuk, ternyata kau hilang. Aku dan Don panik mencarimu ke mana-mana  di tengah laut. Tapi, kami tak bisa menemukanmu. Akhirnya, kami melapor dan meminta bantuan petugas SAR. Ternyata kau terdampar di pantai yang lokasinya agak terpencil. Untunglah, kau memakai rompi pelampung oranye sehingga petugas SAR segera melihatmu dari speed boat," kata Rio. "Aku sangat menyesal dengan kejadian ini. Aku juga akan berusaha menghentikan kebiasaanku minum bir."

Aku mengganggukkan kepala. Ternyata musibah yang menimpa diriku, bisa membawa kebaikan bagi kedua sahabatku yang kecanduan minum bir.

"Gadis malaikat. Di mana gadis malaikat yang menolongku itu?" Tanyaku yang tiba-tiba teringat dengan penolongku.

Don saling memandang dengan Rio.

"Tidak ada gadis yang kau katakan itu. Kau ditemukan terdampar sendirian di tepi pantai," jawab Rio. "Tapi, memang ada kejanggalan pada rompi pelampung yang kau pakai."

"Kejanggalan apa?" Tanyaku.

Rio mendesah. "Don, kau saja yang memberitahukannya."

"Menurut Pak Sarmin, petugas SAR yang menemukanmu, rompi yang kau pakai itu memiliki tanda pengenal yang dijahit di bagian kanan depan. Syarina, Lombok Volunteer."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun