Mohon tunggu...
Sis Ariyanti
Sis Ariyanti Mohon Tunggu... Guru - guru yang pengen jadi penulis dan pengarang

sebagai guru di salah satu sekolah swasta di Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membuat Tulisan di Blog Ramai-ramai Bersama Siswa

28 November 2019   08:37 Diperbarui: 28 November 2019   08:45 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagaimana pidato Menteri Pendidikan, Nadiem Anwar Makarim, kita berjuang demi kemerdekaan belajar di Indonesia. Rindu sekali dengan pidato yang memberikan ruang serta kepercayaan bagi guru untuk aktualisasi diri. Anak-anak yang saat ini kita hadapi akan hidup di masa yang serba kompetisi. Lantas, bekal apa yang bisa kita berikan selaku guru kepada mereka dalam perjalanannya nanti supaya bisa bertahan hidup dan kehabisan bekal?

Saya sebagai guru Bahasa Indonesia, selama ini mengajarkan bahwa Bahasa Indonesia tidak sekadar menghafal teori sastra dan tata bahasa saja, namun memberikan keterampilan sebagai nilai tambah. Pada dasarnya Bahasa Indonesia itu bukanlah pelajaran menghafal, melainkan harus lebih banyak praktik.

Anak-anak hebat bukan semata-mata mampu menjawab dengan tepat dan benar pertanyaan-pertanyaan guru. Lebih dari itu. Pembelajaran harusnya membawa perubahan bagi anak-anak. Dari yang awalnya malas menjadi giat. Dari yang tadinya tidak terampil menjadi terampil. Pembelajaran itu memberikan bekal. Bekal bagi anak-anak menjalani masa depannya kelak, baik itu lahir ataupun batin.

Saya sendiri tidak pernah membuat evaluasi yang semata-mata menguji teori atau c1. Pertanyaan mengingat akan saya berikan saat tanya jawab untuk masuk ke arah materi inti. Pada pembelajaran teks naratif misalnya. Pada kesempatan ini, saya mengajak anak-anak mengembangkan imajinasinya untuk melahirkan sebuah karya tulis. Setelah itu, anak-anak saya minya untuk membuat blog pribadi melalui proses pendampingan. Beberapa anak ada yang sudah bisa. Akan tetapi selebihnya masih perlu saya bimbing.

Sebagai hasil akhir pembelajaran, anak-anak saya minta untuk menggunggah karyanya di blognya masing-masing. Antara anak yang satu dengan yang lain bisa saling kunjung dan memberikan masukan berkaitan dengan tulisannya. Alhamdulillah, anak-anak antusias dalam menuntaskan proyek ini. Ternyata benar, ketika kita memberikan ruang serta kepercayaan kepada anak-anak maka ada rasa percaya diri karena dipercayai.

Pembimbingan akan membantu kita lebih dekat dengan anak-anak sehingga mereka tidak takut untuk bertanya ataupun menyampaikan idenya. Saya selalu menyampaikan kepada anak-anak agar nantinya apa yang kita lakukan senantiasa membawa manfaat untuk diri sendiri dan jugaorang lain. Misal, mengasah kepekaan dan keahlian menulis dapat mendatangkan keuntungan dari sisi finansial bahkan lebih dari itu.

Jikalau apa yang kita tulis memberikan dampak positif bagi oranglain maka kita akan raih kebahagiaan yang hakiki. Melebihi nilai nominal yang kita peroleh. Menulislah sebagai tanda bahwa kita pernah hidup dan meninggalkan jejak-jejak kebaikan. 

Blog salah satu siswa yang sudah menggunggah tulisannya yaitu, 

[1] [2] [3]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun