Mohon tunggu...
Siswanto Danu Mulyono
Siswanto Danu Mulyono Mohon Tunggu... profesional -

Usia sudah setengah abad. Semua orang akan mati, tapi tulisannya tidak. Saya Arsitek "freelance" lulusan Unpar-Bandung. Sambil bekerja saya meluangkan waktu untuk menulis karena dorongan dari dalam diri sendiri dan semoga berguna untuk siapapun yang membacanya. Sedang menulis buku serial fiksi "Planet Smarta" untuk menampung idealisme, kekaguman saya terhadap banyak hal dalam hidup ini, bayangan-bayangan ilmu pengetahuan yang luar biasa di depan sana yang menarik kuat-kuat pikiran saya untuk mereka-rekanya sampai jauh dan menuangkan semuanya dengan daya khayal saya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bandung World Jazz '10

8 November 2010   09:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:46 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Bandung punya hiburan rakyat baru: "Bandung World Jazz" yang tahun ini merupakan penyelenggaraan kedua dan direncanakan akan menjadi acara rutin setiap tahunnya selama minimal 3 tahun lagi. Pagelaran akbar musik jazz dan musik etnik yang unik ini benar-benar merupakan tontonan rakyat yang wajib ditonton. Bayangkan, dengan harga tiket masuk yang hanya Rp 50.000,- untuk pelajar/mahasiswa dan Rp 75.000,- untuk umum, anda sudah disuguhi penampilan puluhan grup musik pilihan! Kalau anda ingin melihat seluruhnya selama 2 hari berturut-turut, anda tinggal menambah Rp 25.000,- untuk membeli tiket terusan.

Mau tahu siapa yang tampil? Terselip nama besar di dalamnya, seperti: Tohpati, Balawan, David Manuhutu, Gilang Ramadhan, Syaharani, Barry Likumahuwa, Indonesian Youth Regeneration, dll. Dari luar negeri hadir Duo Maurino & Taufic (Italy & Brazil), Ramu Thiruyanam (Singapore) dan Joan & Jessel Tone (Malaysia). Selengkapnya adalah sbb:

Hari pertama (6 November 2010) menampilkan:

  • Upi Elbe Bigband
  • Malire (STSI)
  • Imam Barata
  • Pesisir Ensamble & Jendela Ide Modjembe
  • La Gandie
  • Komunitas Jazz Kemayoran
  • Gilang Ramadhan
  • Seratus Persen
  • David Manuhutu Trio
  • Idhi & Archipelago Band
  • Jilly Likumahuwa & Her Band Bra-Ma
  • Castavaria
  • Soni Akbar feat Karinding Attack
  • Kolegium Musikum Unimed
  • Agung Prasetyo feat Farah Di
  • Duo Maurino & Taufic
  • De Lagaligo Syndicate
  • Karinding Collaboration Project
  • Sarasvati
  • Continental Jazz Crossover Project

Hari kedua (7 November 2010) menampilkan:

  • Uny / Stupa Etno Cotemporer
  • Joan & Jessel Tone
  • Suarasama
  • Imelda Rosalin feat Sudjiwo Tedjo
  • Koala Band feat Anggito Abimanyu
  • Paguyuban Bass Bandung
  • Opening BWJ Youth - Modjembe
  • Fifteen Plus
  • Hanoman
  • Jazzy One
  • Indonesian Youth Regeneration
  • BWJ for Youth
  • Gang Sadewa
  • Prabumi
  • Baraya feat Euis Komariah
  • Yuri Honing
  • Akordion
  • Etnomission / Tohpati
  • Koko Harsoe feat Balawan
  • Doni Suhendra Project
  • Barry Likumahuwa
  • Syaharani & ESQ!:EF

Pagelaran dimulai jam 10 pagi dan berakhir sampai larut malam. Tempatnya di Gedung Sabuga jln. Taman Sari - Bandung. Masing-masing grup rata-rata menampilkan 3 buah lagu. Disediakan 3 panggung berjajar, sehingga pergantian antar grup berlangsung cukup cepat.

Reportase ini dibuat kilat agar rekan-rekan Kompasiana di Bandung dan sekitarnya yang ingin menyaksikan masih sempat menyaksikan di hari kedua atau hari ini, dijamin puas dan serasa anda amat dimanjakan deh!

David Manuhutu Trio, musikus remaja penuh bakat sedang beraksi dan mendapat sambutan meriah dari publik. Di hari ke dua, David akan bermain bersama rekan-rekan mudanya dalam grup "Indonesian Youth Regeneration". Yang ingin tahu lebih jauh sosok David Manuhutu bisa membaca di link saya ini: http://hiburan.kompasiana.com/group/musik/2010/04/05/david-manuhutu-bintang-muda-jazz-indonesia/

Gilang Ramadhan menggebrak dengan hentakan drum dinamisnya. Bersama dengan 2 rekan drummernya serta 4 anak asuhnya menyemarakkan suasana di Sabuga.

Grup Pesisir Ensamble menampilkan permainan musik etnik yang unik, ditimpali suara kendang dan alat-alat musik tradisional lainnya. Sebuah usaha yang sangat bagus untuk mengangkat kekayaan budaya nasional yang demikian kaya dari berbagai suku.

Salut untuk penyelenggara, lanjutkan!

*********

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun