Mohon tunggu...
Sidik Irawan
Sidik Irawan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Sahabat dan kebebasanku adalah prinsip dasar yang melekat dalam diriku..\r\n\r\nkurujanga@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Celotehan Kalbu

31 Oktober 2014   03:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:06 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sungguh,

aku bukan Gibran yang kian mabuk dalam secawan anggur yang bernama cinta, hingga di setiap desah nafasnya adalah syair kerinduan untuk sang punjaan hati..

sungguh,

aku bukan Qais/Majnun yang dari lisannya selalu mengalis puisi tuk memuja Laila..

aku juga bukan Romeo yang punya sejuta kidung tuk menghibur lara sang Juliet..

tapi..

sebagaimana Kahlil Gibran, aku telah larut dalam kerinduan yang engkau titip pada rinai hujan kemarin malam..

sebagaimana Majnun, ayumu, teduhmu, dan sekilas senyum yang kau titip dalam benakku telah memicu imajiku, hingga lisan dan jemariku tak layak bersyair tuk memujimu..

dan sebagaimana Romeo, tajam retinamu adalah bahasa kalbu, hingga bersua denganmu dalam bunga tidur adalah doa yang mengalun dalam batinku, dan namamu adalah kata terindah yang aku tahu dalam hidupku..
:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun