kau nyanyikan kidung kepedihan
di atas batu karang
di bawah purnama yang separuh tertutup awan hitam
tiada yang mendengar
tiada yang memedulikan
malam kosong
tiada kawan
hanya debur ombak bersahutan
hanya semilir angin menampar kehampaan
kau terus bersenandung
menghalau mendung
mengusir murung
mengadu kepada semesta
akan jalan hidup yang kau rasa tak berjalan semestinya
pun murka, pada cinta yang hanya membuat hidupmu sengsara!
o, duhai ...
mengapa kau sesali yang sudah terjadi?
bukankah kesengsaraan itu adalah jalan cinta?
bukankah kepedihan adalah pintu gerbang menuju cahaya-cahaya kebahagiaan?
bersabarlah
berlapang dadalah
atas apa yang menimpa
karena waktu terus bergulir dan mengukir;
seperti malam berangsur siang
seperti gelap berangsur terang
pun sengsara berangsur bahagia
renungkanlah!
-----0-----
Juni 2023
~Sirrisaqti