Mohon tunggu...
SirriSaqti
SirriSaqti Mohon Tunggu... Musisi - Poin Tiga imaji: Aksara-Warna-Melodi

terus berusaha mencari cara agar hidup menjadi berguna bagi sesama.~

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pagi yang Merenung

11 Mei 2022   12:27 Diperbarui: 11 Mei 2022   12:42 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kopi Klothok Sleman [travelingyuk.com]

pagi yang merenung.
segelas kopi, sebatang rokok, dan sekepal harapan tersisa. 

adakah yang lebih kejam dari dunia?
diam hancur, mundur lebur, maju tersungkur.

tapi hidup adalah perjuangan
bergerak lurus ke depan
jatuh bangun meraih keselamatan;
jatuh, bangun lagi
terpuruk, bangkit kembali
terus menerus sebelum nyawa terputus dari badan yang kurus.

dengan dibekali akal dan iman
semestinya kita (manusia) dapat meraihnya (kesejahteraan)

sempurna menjadi manusia
wafat husnulkhatimah.~

=====

Bogor, Mei 2022
~SirriSaqti 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun