semenjak sering mendapat kesempatan menatap wajahmu, kini 'ku tak lagi gemar membaca buku.
ya, selain kini 'ku tak lagi memiliki banyak waktu luang
nyatanya, kau lebih misteri, kisah hidupmu lebih menarik untuk kuikuti.
tak perlu aku pergi ke toko buku
untuk membacamu, cukuplah aku singgah di rumahmu, duduk saling berhadapan dengan suguhan secangkir kopi yang kau seduh.
lembar demi lembar kusibak garis wajahmu, memahami lebih dalam aksara-aksara cinta yang membias di bening bola matamu
dan setiap kali kau tersenyum
oh, aku terpana, aku terpesona!
aku seperti membaca sebuah puisi yang terangkai dengan diksi-diksi indah
amboi manisnya!
-----o-----
Mei, 2021
~SirriSaqti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H