Mohon tunggu...
SirriSaqti
SirriSaqti Mohon Tunggu... Musisi - Poin Tiga imaji: Aksara-Warna-Melodi

terus berusaha mencari cara agar hidup menjadi berguna bagi sesama.~

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berkaca pada Langit

17 Maret 2021   20:23 Diperbarui: 17 Maret 2021   20:37 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar: iphoneswallpapers.com

aku berkaca pada langit
melihat berbagai tabiat manusia di atas bumi yang sulit dipahami

ada yang baik ada pula yang jahat
ada yang pasrah ada pula yang serakah
ada yang tenang ada pula yang bergerak semaunya dalam menggapai cita-cita

aku sendiri seperti seorang yang terjebak pada rutinitas statis; berjalan merangkak dicambuk waktu.

aku berkaca pada langit
tak sudah-sudah membaca kalimat semesta yang tersusun rapi namun rumit memaknainya

benar adanya
hidup adalah menghirup udara, bernapas dan bergerak maju meraih masa depan serta kebahagiaan

namun apa enaknya menjalani hidup yang terlalu serius mengikuti keinginan-keinginan?
seperti budak belian dalam cengkeraman tuan-tuan.

dan sekali lagi aku pun berkaca pada langit
melihat tubuhku
mencoba mengenali tabiatku sendiri
sementara di kejauhan
kudengar kicau burung menyenandungkan kebebasan.

Maret, 2021

~SirriSaqti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun