(1)
langit menghitam!
terselubung awan gelap kesedihan
tak dapat kutatap wajah rembulan
hatiku kalut marut!
yang tampak mata hanya luka.
(2)
seperti bukit-bukit tinggi yang pasrah tercurah hujan.
pun aku;
tak kuasa sembunyi
dari tusukam jarum rindu yang menghunjam kesepianku bertalu-talu.
(3)
langit kelam
mendung hitam menggumpal berarak-arakan.
adalah wajah sendu kekasihku;
merunduk
mengandung air mata
menunggu kepastian;
jatuh bersama hujan.
(4)
di atas langit ada langit!
takkan habis keinginan.
sesekali lihatlah ke bawah
sebab setinggi apa kedudukan, mati tetaplah berkalang tanah.
(5)
berdiri di antara angkuh gedung-gedung tinggi Kota Jakarta!
tubuh rapuh bertongkat kayu
mencoba tegar
mengais mimpi
memulung harapan dalam kebisingan.
(6)
matahari pada langit sore;
senja, ya senja.
barangkali adalah keindahan yang menyembunyikan kegelisahan---enggan berpulang.