dulu kau pernah berkata bahwa "senyum itu adalah ibadah"
dan itu sering kau lakukan setiap hari menjelang malam
merona jingga seperti warna senja
amboi manisnya!
tapi kali ini aku dirundung gelisah, duduk sendiri di bangku kayu halaman rumahku;
hari sudah mulai petang
namun senyum manis yang kutunggu-tunggu tak jua kunjung datang
ah!
mungkin ia terlalu sibuk di ladang
sehingga lupa ibadah yang biasa ia lakukan.
hatiku sedih.
hatiku berkata; sekali lupa tak mengapa
aku masih memakluminya
namun jangan juga kau lupa selamanya
bisa mati aku jika tak lagi melihat senyum itu.
Januari, 2021
~SirriSaqti
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!