Mohon tunggu...
SirriSaqti
SirriSaqti Mohon Tunggu... Musisi - Poin Tiga imaji: Aksara-Warna-Melodi

terus berusaha mencari cara agar hidup menjadi berguna bagi sesama.~

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kumpulan Puisi: Panas

16 Desember 2020   16:07 Diperbarui: 16 Desember 2020   16:14 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar: m.merdeka.com

***
cinta itu seperti cuaca
berubah-ubah mengikuti musimnya
dingin, ketika musim kangen tiba
panas, ketika musim kawin tiba
panas dingin, ketika sedang "begitu" kepergok calon mertua.
weladalah!
hancur mina!

***
ini pendapat Joni;
bahwasanya surga itu kenyal dan berbukit, bisa juga disebut neraka yang asyik; panas membakar gairah
dan itu ada pada tubuh wanita; tersembunyi di balik celana dalamnya, katanya.
aku menceletuk; "ah, dasar kau muka selangkangan!"

***
cemburuku; panas!
sepanas secangkir kopi yang baru saja kuseduh
kuseruput, lalu kusemburkan tepat ke foto muka pacarmu yang belagu itu
cuihh!

***
-Termometer Cinta-

sebaiknya mari kita ukur saja panas suhu tubuh kita, kekasih
agar dapat diketahui, siapakah di antara kita yang lebih membara kobar asmaranya.

*****

itulah beberapa puisi "Panas" persembahanku, semoga dapat menghangatkan suasana.
Salam Kompasiana.

~SirriSaqti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun