seketika ingin rasanya aku untuk segera bertualang
melintasi hutan belantara di tubuhmu
dan menaklukkan ujung hidungmu yang aku rasa memang tak mancung.
ketika kangenku menggunung
bayang-bayang wajahmu menguasai pikiran;
belah dadamu adalah lembah sunyi dengar air sungainya yang mengalir jernih
dan detak jantungku adalah gemuruh ombak lautan
dengan napas memburu membelah angan.
ketika kangenku menggunung.~
~SirSaq
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!