Mohon tunggu...
Siroj AlAnshori
Siroj AlAnshori Mohon Tunggu... Mahasiswa - FSRD UNS

Seni Rupa

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Wayang Godhong Goespoer Guru Besar UNS Meriahkan Hari Lingkungan Hidup Sedunia!

19 Juni 2024   19:50 Diperbarui: 20 Juni 2024   05:28 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Goespoer menampilkan Wayang Godhong (Sumber: Dokumentasi Goespoer)

Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia “Napak Bumi Ngayuh Kahyangan”, Prof. Agus Purwantoro, M.Sn., yang akrab disapa Goespoer, menggelar pentas wayang godhong di Tol Kahyangan, Magelang. Pertunjukan unik ini menggabungkan seni wayang dengan pesan-pesan lingkungan yang mendalam, menarik perhatian berbagai kalangan, mulai dari akademisi, pejabat, hingga masyarakat umum.

Tol Kahyangan terkenal dengan panorama alamnya yang indah. Mengutip dari Untidar, Rektor Universitas Tidar, Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si. mengungkapkan bahwa lahan wisata Tol Kahyangan perlu didukung dengan lingkungan yang baik.

Salah satu upaya untuk mendukung objek wisata ini adalah dengan menyelenggarakan acara Peringatan Hari Lingkungan. Pemandangan yang indah menjadi latar sempurna bagi pentas wayang godhong. Prof. Agus Purwantoro, seorang seniman dan akademisi terkemuka, menggunakan daun-daun sebagai bahan utama wayangnya. Wayang godhong ini tidak hanya menampilkan estetika yang memukau, tetapi juga menyampaikan pesan penting tentang pentingnya mewujudkan rasa syukur dengan melestarikan lingkungan.

Goespoer Totalitas (Sumber: Dokumentasi Goespoer)
Goespoer Totalitas (Sumber: Dokumentasi Goespoer)

Pertunjukan kali ini Ia mengangkat lakon "Ijo Royo-Royo", Goespoer mempresentasikan kesuburan dan kemakmuran yang merupakan anugerah dari Tuhan untuk kehidupan manusia di muka bumi. Hingga saat ini, pemandangan di Kawasan Tol Kahyangan Wonolelo merupakan salah satu wujud filosofis dalam lakon ini. Prof. Agus Purwantoro, M.Sn. mengungkapkan bahwa Itu menjadi simbol kesuburan dan kemakmuran alam bagi masyarakat yang sebagian besar hidup sebagai petani sayur. Kesuburan kondisi setempat yang dikelola oleh masyarakat menguntungkan warga lokal dan sekitarnya.

“Bumi Ijo Royo-Royo Wonolelo ini sebenarnya memiliki makna kesakralan dan keilahian yang dapat mengilhami segalanya, mulai dari perasaan takut, kagum, bahkan menjadi perenungan yang khidmat” paparnya(5/6).

Melalui seni, kita bisa menyentuh hati masyarakat dan mengajak mereka untuk lebih peduli terhadap lingkungan sehingga keindahannya bisa terus dinikmati (Jurnal Islam Futura).

Selain pertunjukan wayang, acara ini juga dimeriahkan oleh Kesenian Jalantur oleh Warga Desa Wonolelo, Magelang. Partisipasi aktif dari masyarakat menunjukkan langkah awal kesadaran dan kepedulian terhadap pentingnya menjaga kelestarian alam.

Dalam akhir pertunjukan, Goespoer menyampaikan harapannya, "Melalui pertunjukkan wayang godhong ini, kita diajak utnuk membuka dan menumbuhkan wawasan lokal tentang keakraban visual antara manusia dengan alam melalui harmonisasi zikir-zikir spiritual, dendang seni, dan tarian trance."

Penguasaan panggung (Sumber: Dokumentasi Goespoer)
Penguasaan panggung (Sumber: Dokumentasi Goespoer)

Perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Tol Kahyangan ini juga terdapat hal menarik setelah pentas seni tersebut. Mengutip dari Untidar, dalam acara Napak Bumi Ngayuh Kahyangan, Universitas Tidar bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Negeri Kahyangan, PT. Tri Mulia Sentosa (TMS), dan Petanesia untuk menanam 2000 bibit pohon alpukat. Hal ini merupakan simbol komitmen bersama untuk menjaga bumi tetap hijau. Acara ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk menggunakan kreativitas dan seni dalam kampanye pelestarian lingkungan, serta memberikan dampak positif bagi generasi mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun