Budaya, keamanan, serta keagamaan merupakan ciri khas dari suatu bangsa dan negara sehingga antar kelompok memiliki budaya yang menonjol dan terkadang berbeda-beda. Penjajahan kini tidak dilakukan secara terang-terangan, namun dengan menyuarakan budaya asing yang dimiliki, menjadikan generasi muda indonesia mulai goyah akan nilai-nilai luhur yang telah diajarkan saat bangsa indonesia dijajah oleh bangsa asing hal ini merupakan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan akibat pengaruh globalisasi. Meningkatnya kenakalan remaja akibat budaya lokal yang mulai luntur oleh budaya asing semakin kuat hal ini juga didasari oleh paham sekularisme, hedonisme, serta konsumerisme yang mulai mengakar pada generasi muda.
Dilihat dari perjuangan kemerdekaan indonesia para generasi muda memegang peran yang cukup penting, mulai dari sumpah pemuda yang menjadi awal tekat dan semangat perjuangan bangsa indonesia hingga pengamanan presiden dan wakil presiden agar tidak dipengaruhi dan diperalat oleh pihak penjajah jepang dan sekutu sebelum bangsa indonesia merdeka. Pada dasarnya globalisasi dibedakan menjadi empat poin penting yaitu perdagangan dan transaksi, pergerakan modal dan investasi, migrasi dan perpindahan manusia, dan pembebasan ilmu pengetahuan.
Motivasi belanja hedonisme akan teripta dengan adanya gairah belanja untuk memenuhi kebutuhan yang terpengaruh oleh model atau gaya sehingga perilaku pemborosan tercipta. Hal yang ditimbulkan akibat dari pengaruh ini menciptakan susunan masyarakat individualis dan cenderung konsumtif terutama pada generasi muda, gaya hidup bangsa indonesia lambat laun akan terkikis oleh hal ini produk-produk dalam negeri kurang diminati karena anggapan kaum muda yang terlalu obsesi dengan barang branded.
Kesenjangan sosial antara golongan atas dan golongan bawah akan tercipta seiring berjalanya waktu yang mana hal ini bertolak belakang dengan budaya indonesia seperti gotong royong dan kerja bakti. Pada aspek sosial budaya fenomena ini mengarah kepada kebudayaan yang dilakukan individu bukan hanya dipengaruhi oleh dirinya sendiri namun oleh masyarakat global.
Walaupun dampak yang terjadi akibat pengaruh globalisasi tidak semuanya buruk sebagai generasi muda sikap yang harus diambil adalah menerapkan sikap selektif terhadap apa yang masuk kepada diri kita berawal dari pola pikir maupun keseharian jangan sampai pengaruh-pengaruh negatif dan perilaku pemborosan mengakar pada jiwa bangsa. Membeli produk lokal adalah salah satu bentuk kecintaan terhadap bangsa karena dengan hal ini merupakan upaya dukungan untuk usaha lokal yang masih bertahan terhadap sengitnya pemasaran produk skala global. Pola hidup sederhana berkecukupan dan pemilihan terhadap apa yang dibutuhkan dan yang dibeli merupakan cerminan bahwa diri seseorang terpapar atau tidaknya terhadap bentuk negatif dari adanya globalisasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H