Kalau bisa dua-duanya kenapa tidak ? Itulah pendapat saya tentang makan atau internet yang gratis.Kalau keduanya bisa berjalan bersama why not.Tapi tentu saya punya sikap kritis tentang makan atau internet.Sebab saya tahu mustahil keduanya dijalankan bersama-sama dalam waktu sesingkat-singkatnya.Tentu karena saat ini yang menang berdasarkan hitung cepat KPU adalah Prabowo-Gibran, maka program makan gratis lah yang akan didahulukan.Terbukti, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto langsung memenuhi undangan Pemerintah Kabupaten Tangerang yang mengadakan simulasi program makan siang bernama Anak Sehat dan Sejahtera (Aksara) di SMPN 2 Curug Kabupaten Tangerang.
Walaupun simulasi ini lagi-lagi menambahi kontroversi masa akhir pemerintahan Jokowi.Dimana sebelumnya Jokowi sudah membahas perihal anggaran makan siang gratis ini dalam rapat kabinet (16/2).padahal belum ada penetapan sah dari KPU, tentang siapa yang memenangkan pilpres tahun ini.Maka demi menghormati KPU yang masih bekerja menyelesaikan perhitungan suara, hemat saya, ada baiknya tiap paslon sabar menunggu.
Tapi saya tidak mau berlama-lama pada isu politiknya, saya ulang pertanyaannya, makan siang gratis atau internet gratis? Kalau teman-teman pilih yang mana ? Saya pribadi sependapat dengan pihak yang skeptis pada program makan siang gratis ini.Saya ada di kubu yang pesimis.Program makan siang gratis ini sangat potensial jadi lahan korupsi baru.
Saya juga sulit membayangkan bagaimana teknisnya program ini akan dijalankan.Lalu kenapa makan siang? Bukankah menurut banyak penelitian, sarapan pagi juga sangat penting karena tubuh telah berpuasa selama tidur.Kenapa tidak sarapan pagi gratis saja sebelum proses belajar dimulai.
Apalagi anggarannya fantastis, kurang lebih 450 triliun pertahun dan 1 triliun perhari.Padahal pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) saja hanya butuh 500 triliunan kurang, kalau kita punya anggaran sebesar itu, kenapa tidak selesaikan IKN saja ? Presiden terpilih kelak tidak perlu "berdagang" IKN ke Singapura hingga ke Tiongkok hingga bisa fokus mengerjakan pekerjaan rumah yang lain.
Beredar isu bahwa anggarannya akan diambil dari upaya menaikkan pajak, menaikkan rasio pajak, hingga memotong subsidi BBM.Tentu ini tidak bijak mengingat masyarakat kita masih didominasi kalangan menengah ke bawah.Menghadapi kenaikkan harga kebutuhan pokok saja sudah berat, apalagi jika ditambah efek kejut pemangkasan subsidi BBM demi program makan siang gratis.Takutnya sang anak bisa makan siang gratis di sekolah, tapi tak bisa makan malam di rumah karena orang tuanya tak mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga.Itulah setidaknya beberapa keberatan saya pada program makan siang gratis.Tentu kalau bisa terlaksana dengan baik, saya sangat mendukung.Sebab perhatian lebih pada anak didik dari segi pangannya sudah lama tidak dilakukan negara ini.Maka jika program ini ingin dijalankan, harus dibuat skemanya dengan matang, agar tidak jadi lahan korupsi baru dan tidak menimbulkan masalah lain.
Lalu bagaimana dengan internet gratis ? Di berbagai kota besar, internet gratis ini sebenarnya sudah jalan, walau belum menyeluruh.Di ruang-ruang publik biasanya sudah ada internet gratis.Saya sendiri sangat mendukung internet gratis.Konon di negara-negara maju, di pusat kotanya, dimanapun posisi kita sudah tercover oleh internet.
Tapi di Indonesia, sekalipun di kota besar internet belum tersedia di seluruh titik.Itu sebab banyak orang pergi ke kafe, sambil ngopi, numpang wifi yang disediakan kafe, lalu menyelesaikan pekerjaannya.Maka internet adalah penunjang produktivitas pada jaman ini.Tanpa internet hari ini orang tidak bisa bekerja.
Tukang ojek online wajib punya internet, karena kalau tidak ada internet maka orderan tidak akan masuk ke smartphonenya.Pegawai kantoran juga harus terhubung ke internet, sebab ada grup whatsapp kantor yang harus dibuka tiap ada notif, mungkin ada pegawai yang menanyakan sesuatu dan kebetulan kitalah yang harus menjawabnya.Terlalu banyak disebutkan, tapi profesi apapun hari ini wajib terkoneksi dengan internet.
Petani sekalipun wajib terhubung dengan internet, untuk memantau harga gabah misalnya, hingga mengetahui prediksi cuaca.Jika profesi yang demikian saja wajib terkoneksi dengan internet, apalagi para pekerja di industri kreatif, seperti konten kreator misalnya.Tidak bisa tidak internet wajib tersedia.
Bisnis saat inipun mengandalkan internet.Transaksi jual beli saat ini banyak diselesaikan lewat "klik" di smartphone.Digitalisasi sudah mendominasi segala aspek kehidupan manusia.Maka internet bukan hanya harus tersedia, tapi harus cepat.
Harapan saya kalau bisa tak perlulah kita memilih, makan atau internet yang gratis, kalau bisa keduanya berjalan secara bersama-sama.Tapi kenapa saya lebih condong ke internet gratis jika harus dilakukan skala prioritas ? Sebab internet memberikan setiap orang hak yang sama.Hak yang sama untuk bisa mengakses informasi, hak yang sama untuk berekspresi.
Internet seperti sebuah panggung, siapapun yang punya talenta dan orisinalitas bisa muncul kepermukaan.Internet banyak melahirkan bintang-bintang baru, internet banyak merubah nasib orang.Karena begitu besar perputaran ekonomi di internet.
Itu kenapa saya mendukung program internet gratis.Agar semua orang bisa berkreasi dengan murah.Seorang anak SMP yang belum bekerja misalnya, dia ingin belajar jadi kreator video, tentu tak akan punya uang untuk membeli paket data.Hal ini dapat jadi penghambat mental generasi muda untuk berkreasi.Bayangkan jika mereka tahu ada internet gratis di sekitar mereka yang dapat diakses, maka mereka tak akan ragu membuat video lalu menguploadnya ke Youtube atau Tiktok misalnya.Yang saya soroti adalah, internet dapat jadi penunjang orang untuk berkreasi.Dengan begitu anak-anak muda Indonesia bisa masuk ke industri kreatif dengan lebih murah dan mudah.Semakin banyak pemain di industri kreatif, semakin besar pula perputaran ekonominya.Jika ekonomi membesar maka, makin besar pula dampak untuk sektor-sektor disekitarnya.Seperti bergairahnya sektor alat-alat pembuatan video misalnya.
Melihat begitu besarnya dampak internet gratis jika benar-benar bisa mengcover seluruh wilayah Indonesia, terutama kawasan padat penduduk baik desa maupun kota.Saya sendiri lebih condong mendukung internet gratis dibandingkan makan gratis sebagai skala prioritas.Tapi kalau keduanya bisa berjalan bersama-sama, itu lebih baik lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H