3. Forgetting, serupa dengan withholding, perilaku yang lupa dan pura-pura terhadap peristiwa yang terjadi pada korban agar tidak menjadi tanggung jawab gaslighter.
4. Trivializing, perilaku yang menyudutkan korban kalau dirinya berlebihan menghadapi masalah dan merasa bersalah.
5. Diverting, perilaku yang mengalihkan pembahasan atau fokus saat mengobrol agar korban merasa perkataannya kurang bisa dipercaya.
Penyebab dan Dampak Gaslighting
Selain mendapatkan dominasi atau kekuasaan dari korban, perilaku ini sering dilakukan oleh karakter yang narsistik. Kemudian, pelaku juga memiliki latar belakang yang bertujuan untuk menjaga harga diri, terhindar dari kesalahan, kepuasan diri, ingin mendominasi saat berhubungan, dan supaya korban bisa bergantung pada pelaku.
Faktor-faktor tersebut yang membuat pelaku bersikap manipulatif dan rela mengorbankan orang lain agar tujuan tercapai. Selanjutnya, pelaku yang bermasalah cenderung mengasingkan dirinya agar konflik selesai dan ia enggan ikut campur dalam kerumitan yang dialaminya.
Maka, penting melihat bagaimana komunikasi pasangan atau lawan bicara berkata demkian. Kehati-hatian sangat perlu dengan mengamati dan cerdik memilah penyelesaian agar tidak dirugikan.
Sebab, perilaku berbahaya yang merusak mental ini memiliki dampak yang signifikan terhadap korban. Diantaranya:
1. Kehilangan rasa percaya diri
2. Sulit untuk bersosialisasi
3. Ragu-ragu dalam mengambil keputusan
4. Cemas dan depresi berlebihan