Mohon tunggu...
Mohamad Akmal Albari
Mohamad Akmal Albari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Hukum Tata Negara

a piece of life, chill out!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Aurora Borealis, Cahaya Utara yang Mewarnai Langit Malam

4 Maret 2023   00:44 Diperbarui: 4 Maret 2023   09:25 1287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cahaya aurora berwarna Hijau ke ungu-unguan/Pexels

Keindahan langit bukan hanya pelangi setelah hujan, di bagian Utara dan Selatan Bumi terdapat fenomena yang dikenal Aurora. Layaknya alunan melodi yang menghiasi pemandangan semesta, Aurora merupakan fenomena alam yang menggabungkan partikel gas Oksigen (O2) maupun Nitrogen (N2) lapisan atmosfer bumi teratas dan partikel listrik, elektron (e) dan proton (p) yang dipantulkan Matahari.

Saat partikel tersebut berbenturan, langit akan memunculkan warna-warni cahaya. Hal lain yang menyebabkan fenomena aurora adalah angin Matahari dan medan magnetik planet Bumi. 

Cahaya ini akan terlihat menyala-nyala di lapisan ionosfer, yang terletak 80-100 Km dari permukaan bumi. Pada lapisan yang melindungi bumi dari benda langit yang jatuh ini terjadi proses eksitasi.

Eksitasi di sini berasal dari reaksi elektron atau proton yang dihasilkan dari angin atau badai Matahari. Kedua partikel itu dipancarkan dan bertubrukan dengan atom Oksigen atau Nitrogen, lalu terjadi pemindahan energi ke kulit atom luar dan atom menjadi metastabil. Sebab, kulit atom hanya bisa memuat jumlah elektron tertentu saja.

Mengutip kompas.com, selama eksitasi ini energi foton (partikel elementer dalam elektromagnetik) mengikuti prosesnya. Sederhananya, proses eksitasi adalah penambahan energi pada atom yang lebih besar dari kondisi awal atom. 

Terlepas dari proses pembentukannya, fenomena aurora tidak bisa dilihat di Indonesia, karena berada pada garis lintang rendah.

Selanjutnya, kutub Utara dan Selatan merupakan kawasan magnet bumi yang menjadi salah satu penyebabnya. Istilah Aurora Borealis berasal dari daerahnya, yaitu kutub Utara di Antartika. Sedangkan, di daerah Selatan dikenal dengan Aurora Australis tepat di lepas pantai utara Kanada.

Adapun warna-warna yang muncul adalah warna hijau muda, merah, kuning, hijau, biru dan pink. Jika warna hijau muda merupakan hasil molekul oksigen berjarak 97 Km (60 mil) dari bumi. 

Warna merah sendiri dari jarak 322 Km (200 mil), sedangkan warna biru atau merah ke ungu-unguan berasal dari nitrogen.

Lebih lanjut, kemunculan aurora terlihat indah di beberapa negara saja, seperti di Trompso, Norwegia; di Kiruna, Swedia; di Lapland, Finlandia; Kanada Utara dan di Alaska, Amerika Selatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun