Bumi selalu unik dengan berbagai keindahan alam, bayangkan saja garam yang identik dengan lautan tidak sepenuhnya benar. Di belahan Amerika Selatan, terdapat daratan garam dengan panorama cermin menyatukan permukaan bumi dan langit, fenomena ini dikenal dengan Salar de Uyuni.
Dataran garam Salar de Uyuni atau Salar de Tunupa diketahui sebagai dataran garam terluas di dunia, dengan luas sekitar 10.582 Kilometer.
Berada di daerah Potosi dan Oruro, Bolivia Tenggara dan dekat puncak pegunungan Andes di ketinggian 3650 meter atau setara 12.000 kaki dari permukaan air laut.
Di lihat dari luasnya Salar de Uyuni, tentu daratan garam ini menghasilkan 25.000 ton garam setiap tahun dan cadangan garam sekitar 10 milyar ton. Maka, Salar de Uyuni memegang peringkat pertama daerah terasin di dunia.
Selain itu, secara geografis, Salar de Uyuni terletak di bagian Altiplano atau dataran tinggi pegunungan Andes, dataran tinggi terluas di dunia.
Sejarah Awal Salar de Uyuni
Sekitar 40.000 tahun lalu, di Altiplano terdapat danau bekas zaman prasejarah, yaitu danau Michin. Lalu, danau tersebut menguap dan mengubah daratan menjadi tumpukan garam. Selama proses pengeringan danau, menghasilkan dua danau baru, Poopo dan Uru-uru.
Danau Poopo dan Danau Uru-uru masih bisa ditemukan hingga kini, Salar de Uyuni merupakan hasil mineral pegunungan yang larut oleh hujan dan bercampur dengan air danau. Garam yang tidak menguap dan mengendap itu menjadikan daratan garam Salar de Uyuni.
Nomenklatur Salar berasal dari bahasa Spanyol, berarti garam. Dan Uyuni berasal dari bahasa Aymara, yang berarti hamparan. Atau disatukan menjadi hamparan garam di kota Uyuni. Selepas menjadi daratan, air garam memiliki tinggi 15-50 centimeter.
Namun begitu, dataran tersebut ditutupi oleh kumpulan garam padat. Jika menilik di bawah Salar de Uyuni akan tampak danau air garam dengan ketinggian 2-20 meter.