Mohon tunggu...
Mohamad Akmal Albari
Mohamad Akmal Albari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Hukum Tata Negara

a piece of life, chill out!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Parkinson Law, Solusi agar Tidak Menjadi Deadliner

31 Agustus 2022   22:16 Diperbarui: 31 Agustus 2022   22:19 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hukum Parkinso/Unsplash

Siapa dari kalian yang mengerjakan tugas mendekati waktu deadline yang ditentukan? Klise "kalau enggak deadline, enggak dikejar-kejar" menjadi tantangan diri untuk menjadi pribadi yang terburu-buru di akhir waktu. Padahal, sebelumnya kita diberi waktu luang yang cukup untuk menyelesaikannya. Tidak aneh jika mahasiswa selalu stress maupun depresi mendapati tugas.

Demikian, bukan karena tugas yang ringan kita tunda-tunda karena meremehkan nya. Sering juga tidak sempat untuk mengerjakan tugas tersebut, lebih-lebih tugas menumpuk. Maka, pentingnya menyelesaikan tugas sebelum deadline. Seorang sejarawan dan penulis kebangsaan Inggris memperkenalkan Parkinson law atau hukum Parkinson. Ia bernama Dr. Northcote Parkinson yang menulis esai di The Economist tahun 1955. Disana ia menjelaskan pengalaman dalam layanan sipil Inggris dan berpendapat pekerjaan diselesaikan menyesuaikan waktu yang tersedia.

Bisa dikatakan bahwa hukum Parkinson adalah hukum yang mengatur waktu. Artinya jika mendapati tugas dengan waktu satu minggu untuk diselesaikan, dapat diselesaikan selama tiga hari saja. Meskipun dalam waktu tiga hari secara psikologis merasa rumit, sulit, kompleks dan tertekan. Dengan banyak waktu yang kita punya, sebenarnya membuat kita mempersiapkan hal-hal yang bisa menyelesaikan tugas secara paripurna. Namun, beda halnya ketika tugas dengan waktu sempit, misalnya satu jam. Hal dibutuhkan adalah apa saja yang tersedia dan mampu untuk diselesaikan.

Pasalnya, dengan menunda-nunda akan lebih bertambah rumit dan runyam, segala produktivitas yang seharusnya bisa dikerjakan di waktu lain malah mengambil waktu pekerjaan yang harus diselesaikan. Tentunya, dengan Parkinson law bisa mencapai hasil yang maksimal dan paripurna dengan menyesuaikan tugas yang didapati. Fokus kan saja pada tugas yang bisa diselesaikan meskipun mengorbankan waktu dan aktivitas yang tidak penting.

Setiap pencapaian pasti ada pengorbanan yang besar, misalnya saja ada acara keluarga pergi tamasya dan anda harus menyelesaikan tugas atau pekerjaan dengan waktu yang tidak berbeda jauh. Pilihan yang anda punya, selesaikan tugas atau pergi bertamasya. Kedua-duanya memiliki konsekuensi yang membuat anda menyesal atau tidak. Sebab itu, orientasi anda perlu tentukan sejak dini dan sekarang. Mungkin untuk orang yang ambisius akan memilih tugas atau pekerjaan dan mengorbankan keluarga.

Tetap berfikir reflektif untuk masalah waktu dan pekerjaan, anda melakukan hukum Parkinson yang mempersempit waktu dan selesai lebih cepat. Dan memang jika keadaan tidak ada yang bisa dikerjakan lagi, anda akan selesai tepat waktu. Aktivitas banyak dan perhatian terbatas, dan anda salurkan waktu untuk pengembangan diri dan adaptasi semampu nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun