Mohon tunggu...
Mohamad Akmal Albari
Mohamad Akmal Albari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Hukum Tata Negara

a piece of life, chill out!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Silent Treatment, Sikap Ketidakdewasaan Menghadapi Masalah

20 Agustus 2022   20:43 Diperbarui: 20 Agustus 2022   20:54 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin sering dengar bahwa diam adalah emas, maka berbicara adalah berlian. Hal tersebut kadang-kadang sikap dan tindakan yang kurang bertanggung jawab menyelesaikan permasalahan hidup. Seperti jika anda memiliki suatu jabatan yang diemban namun terdapat masalah dalam kinerja dan anda tidak mau mengkomunikasikan untuk mengevaluasi pada masalah, bahkan diam dan menghilang adalah suatu kesalahan besar.

Secara harfiah, silent treatment seperti gambaran di atas, silent treatment adalah sikap dan tindakan individu yang ketika menghadapi masalah cenderung memilih untuk diam dan mengabaikan pada konflik yang sedang terjadi pada dirinya. Banyak sekali fakta dan perilaku silent treatment di kehidupan sosial sehari-hari. 

Layaknya korban pelecehan yang tidak mau membicarakan masalah kepada orang yang ia percayai dan termenung-menung menyesal dan bersedih. Silent treatment juga membuat konflik berkepanjangan dan sikap diam dan enggan berkomunikasi dalam waktu lama.

Selain masalah sehari-hari, biasanya juga terjadi dalah hal percintaan, pertemanan dan keluarga. Menjadi kekerasan emosional dalam psikologis seseorang. Memang ada perbedaan dari sikap ghosting dan silent treatment dalam suatu hubungan. 

Kadang kali sikap silent treatment hanyalah memberikan hukuman, pelajaran, dan tuntunan agar orang yang sedang berkonflik dengan nya merefleksikan dan berfikir agar menjadi kesalahan nya. Buruknya, orang yang selalu diam bisa memanipulasi, play victim, dan menjadikan kesalahan pada orang lain.

Hal tersebut membuat orang yang berkonflik meminta maaf dan sadar pada kesalahan, tujuan nya agar bisa mengontrol dan berkuasa pada seseorang. Sementara itu, seseorang yang terdampak sikap silent treatment akan merasa kebingungan, ditolak, dikucilkan, tidak dihormati sampai -- sampai frustasi. 

Demikian, orang yang sering melakukan silent treatment berulang-ulang berpotensi mengalami gangguan psikis, makan, kecemaasan, fibromialgia, sindrom kelelahan kronis, berujung depresi.

Adapun menghadapi sikap seseorang melakukan silent treatment bisa dihadapi dengan berbagai cara, yakni dekati secara baik dan ramah, jujur pada perasaan, tenang, fokus pada dirimu, jangan banyak berekspetasi, ungkapkan keinginan selagi berkomunikasi, dengar dan jangan menyela pembicaraan, tidak boleh sarkas dalam pengucapan nya, akuilah perasaan nya, mengatur waktu secara kondisional, jangan dendam, berani meminta maaf atau memaafkan, dan jangan menyerah jika merasa gagal.

Lebih terpenting dalam menyikapi sebuah masalah jangan diam dan selesaikan, kabur dari permasalahan akan membuat anda tidak dewasa dan dianggap pecundang, lebih-lebih berakibat pada harga diri anda yang tidak ada nilainya. kabur dan mengabaikan juga membuat pribadi lemah dan tak berdaya menhadapi masalah selanjutnya. 

Adakalanya, harus memberanikan diri dan optimis agar menjadi individu yang bertanggung jawab, apalagi memiliki jabatan dan keluarga yang berdampak pada anggota-anggota nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun