Work Life Balance adalah siklus dan bukan terjadi satu atau dua kali saja, hal ini sebagaimana dikatakan oleh Loana Lupu dan Mayra Ruiz-Castro yang mereka teliti.
Dalam bekerja, aspek kepuasan dan lingkungan pekerjaan juga menentukan work life balance. Apa yang dikatakan Hudson juga sama halnya kepuasan dan kenyamanan adalah hal yang terakhir dalam konsep work life balance.Â
Disamping itu, menjaga pikiran selalu positif pada pekerjaan menjadi acuan work life balance, contohnya pekerjaan yang sulit dan pikiran yang negatif akan berdampak buruk pada kehidupan pribadi.Â
Sebaliknya, kehidupan yang berat dan pikiran yang negatif akan mengurangi profesional pekerjaan.
Bergaya hidup work life balance bisa diraih dengan membuat skala prioritas dan bekerja secukupnya. Sadar atau tidak, efeknya akan membuat Bahagia, kinerja semakin efektif, dan hubungan antara hidup dan kerja menjadi lebih baik.Â
Sudahkah kita bahagia dengan pekerjaan saat ini? Atau, apakah kehidupan pribadi dan keluarga lancar tetapi pekerjaan tidak baik-baik saja? Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H