Mohon tunggu...
Mohamad Akmal Albari
Mohamad Akmal Albari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Hukum Tata Negara

a piece of life, chill out!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

FOMO atau JOMO, Korelasi dengan Bandwagon Effect

22 Juli 2022   21:51 Diperbarui: 22 Juli 2022   22:16 1331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi FOMO dan JOMO/id.pngtree.com

Populasi JOMO bisa diketahui dimana orang-orang membatasi waktu dalam bermain sosial media, membangun koneksi dengan orang terdekat secara mendalam, fokus pada yang sudah direncanakan, meluangkan waktu untuk mengatur ulang apa yang menjadi prioritas utama mereka. 

Karena kebahagian tidak temukan hanya melalui sosial media atau tren saja, tetapi hal-hal sederhana yang bisa dihadapi, dinikmati, dan dilalui secara suka dan duka disamping arus globalisasi.

Tentu, JOMO janganlah distigmakan sebagai orang kudet (kurang update) atau norak dan tidak salahpahami harus berpuasa sosial media atau lebih-lebih menghilang dari dunia maya. 

Konsepnya harus dicermati kembali sesuai presepsi seperti menyelam sambal meminum air namun tidak hanyut dalam gelombang keterpurukan zaman.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun