Mohon tunggu...
Mohamad Akmal Albari
Mohamad Akmal Albari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Hukum Tata Negara

a piece of life, chill out!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengulas Penetapan Hari Buruh Internasional

1 Mei 2022   22:22 Diperbarui: 1 Mei 2022   23:07 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

1 Mei atau may day terkenal dengan hari buruh nasional dan Internasional. Namun dibalik perayaan tersebut, ada sejarah kompleks mengapa dunia membutuhkan buruh dan memperingati hari itu sebagai mogok kerja, menuntut hak-hak pekerja, menggugat para pengusaha. Penulis tidak banyak  membahas mengenai sejarah labor day dan tragedi yang terjadi pada buruh di masa lalu baik di Indonesia atau negara luar.

Okelah, may day, labor day, atau hari buruh di akibatkan peristiwa Haymarket Riot di tahun 1886. Dan timbulnya istilah mayday! mayday! mayday! di Barat menjadi adat atau kebiasaan untuk meminta pertolongan. Bahkan Frederick Mockford mengartikan “mayday” dengan kata “m’aider” dalam bahasa Prancis “kesini dan bantu aku”. Istilah-istilah tadi jadi preseden untuk meminta bantuan dan peringatan tanda bahaya.

Maka, ada perbedaan antara “May Day” dan “MayDay”. Di sela-sela hari yang memperingati kejadian kerusuhan di Chicago, pihak Amerika Serikat dan beberapa negara bagiannya tidak memperingati 1 Mei sebagai hari buruh, yang di pindahkan pada tanggal 5 September. Apa yang di tetapkan Presiden Amerika Serikat, Grover Cleveland tidak ingin hari buruh pada bulan Mei karena menggambarkan tragedi kerusuhan Haymarket. Ia mengambil jalur lain untuk hari libur dan memperingati buruh di bulan September.

Ada beberapa kemungkinan, may day pada bulan Mei identik dengan politik sayap kiri dan perjuangan kaum Uni Soviet.  Melansir Britannica.com, hari buruh menjadi hari yang amat penting di Uni Soviet dahulu. Pasalnya, hari itu selalu di adakan karnaval di lapangan merah yang berada di Moskow. 

Di Jerman, tahun 1933 hari buruh menjadi hari libur nasional yang diasosiasikan partai Nazi. Peringatan ini tidak berlangsung lama ketika pecahnya Uni Soviet dan hancurnya pemerintah komunis di Eropa Timur.

 Menuju ke peradaban Yunani dan Romawi kuno, may day menjadi ajang memperingati hadirnya musim semi. Disana diadakan ritual oleh para petani yang mengumpulkan bunga liar, membuat karangan bunga, dan membentuk hiasan pohon Mei atau maypole dan orang-orang menari berharap tanaman yang subur. Dan mungkin ini hanyalah cerita kuno yang di percayai banyak orang yang sekarang sudah dilupakan dengan dongeng maypole. 

Menjadi kesimpulan, bagi penulis, hari buruh yang di peringati 1 Mei di dunia atau 5 September dibeberapa negara Amerika, tidak menghilangkan betapa buruh sangat penting untuk suatu perusahaan, sebab buruh atau serikat buruh merupakan komponen penting dalam menjalankan peroduktivitas sebuah perusahaan. 

Hak yang harus di dapatkan buruh haruslah dipenuhi agar tidak terjadi eksploitasi tenaga buruh. Nah, sudah menjadi hari krusial bagi buruh untuk selalu mengawasi dan memperjuangkan kepentingan mereka disamping kepentingan pemilik modal atau perusahaan.

Buruh hari ini, dengan langkah progresif dan cerdik senantiasa mampu mendapatkan upah, jam kerja, dan tempat di pekerjakan yang layak. Kebijaksanaan dari hasil produksi bukanlah berada di tangan mesin, dan memang teknologi yang pesat di perusahaan pasti membutuhkan tangan-tangan buruh. Kaum buruh atau ploteriat adalah orang-orang yang berjuang melawan kaum kapitalis yang kian hari menjadi aktor penghisap keuntungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun