Mohon tunggu...
sirilus agung
sirilus agung Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar, seminari stella maris

saya adalah seorang plegmatis, senang untuk melihat hal baru. Saya memiliki ketertarikan terhadap dunia olahraga khususnya bola basket dan bola voli. Saya suka sekali membaca apalagi topik yang dibahas mengenai konspirasi, fantasi, sejarah, dan filsafat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pendidkan Iman Katolik pada Anak dalam BIA dan BIR Mengapa Penting

16 Maret 2024   14:48 Diperbarui: 16 Maret 2024   14:53 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Iman adalah hal penting dalam menganut kepercayaan akan suatu hal. iman berarti kepercayaan dalam suatu agama kepada Tuhan, Nabi dan sebagainya. iman menentukan seberapa dalam seseorang dapat menghayati dalam hidup beragama. Semua agama sudah tentu mempunyai iman untuk percaya akan Tuhannya masing-masing, bahkan science juga mempunya iman yaitu trust. Agama katolik juga memiliki Iman yaitu kepada Tritunggal maha kudus yaitu, Allah Bapa, Allah Putra (Yesus Kristus), dan Allah Roh Kudus. 

Mengimani Tritunggal bukan hanya tentang percaya saja tetapi juga bagaimana kita memahami dan berbuat. Beriman dalam Agama katolik memerlukan proses yang panjang agar lebih kuat dan matang. Oleh karena itu pendidikan iman haruslah dilaksanakan di setiap jenjang umur masing-masing pribadi yang menganut kepercayaan Katolik. 

Dalam Agama Katolik pendidikan iman sudah ditegaskan sejak usia dini. Pendidikan iman pada anak telah dilaksanakan dalam banyak sarana seperti BIA (Bina Iman Anak), BIR (Bina Iman Remaja), rekat (Remaja Katolik), serta OMK (orang muda katolik). Bisa disimpulkan bahwa Gereja Katolik sudah mengusahakan pendidikan iman sejak usia dini.

Pendidikan iman pada anak melalui BIA dan BIR cukup membantu dalam pengembangan iman. Dalam BIA dan BIR anak-anak diajak untuk bermain dan belajar mengenai iman. Hal tersebut dilakukan agar anak-anak dapat mengerti mengenai apa yang mereka imani agar iman mereka semakin teguh dalam perkembangannya. Akan tetapi di masa-masa sekarang ini banyak anak dan orang tua yang mulai meremehkan dan malas dalam mengikuti BIA dan BIR, karena merasa bahwa masih banyak kegiatan yang lebih penting atau menyenangkan untuk dilakukan dibanding mengikuti kegiatan kegiatan di gereja.

Pada akhirnya bagaimanakah kita seharusnya menyikapi BIA dan BIR ini?. Semestinya anak-anak diarahkan untuk rajin mengikuti BIA dan BIR, yang tidak lain untuk pertumbuhan iman sang anak sendiri. Hal ini menjadi tugas besar bagi orang tua dan pembina BIA dan BIR agar dapat mengarahkan anak untuk mengikuti kegiatan ini. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan menjadikan kegiatan menyenangkan dan menarik bagi anak-anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun