Mohon tunggu...
Sirilus Byron
Sirilus Byron Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang penikmat kopi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perjuangan dan Kebahagian dalam Keterbatasan Seorang Ibu Rumah Tangga

14 April 2024   16:35 Diperbarui: 14 April 2024   22:11 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dapur Rumah Ibu Suryani/dokpri

Ibu Suryani, seorang ibu rumah tangga berusia 49 tahun, menjadi contoh nyata keteguhan dan semangat dalam menghadapi keterbatasan hidup. Tinggal di Jalan Tanjung Raya 2, Desa Parit Mayor, bersama suaminya yang bekerja sebagai tukang bangunan, mereka menjalani kehidupan dengan penuh dedikasi dan kebahagiaan. 

Dalam kehidupan Sehari-harinya ,Keluarga Ibu Suryani bergantung pada pendapatan bulanan suaminya sebesar Rp600.000. Dengan keterbatasan ini, mereka berusaha memenuhi kebutuhan harian sebesar Rp80.000, termasuk biaya makan untuk 2 hingga 3 kali sehari. Meskipun terbatas, mereka mengelola keuangan dengan bijak untuk memastikan kebutuhan dasar keluarga tercukupi.

Meskipun hanya memiliki pendidikan dasar, Ibu Suryani dan keluarganya menerima Bantuan Sosial jenis PKH (Program Keluarga Harapan) untuk membantu mengatasi tantangan keuangan yang mereka hadapi. Dengan bantuan ini, mereka mendapatkan Rp250.000 setiap 2 bulan, menunjukkan bahwa kondisi keuangan keluarga masih memerlukan perhatian ekstra dari pihak yang peduli. Meskipun dalam keterbatasan, keluarga Ibu Suryani berusaha menciptakan lingkungan yang nyaman bagi keluarga. Rumah mereka berukuran 5x7 meter dengan 4 ruangan, beratapkan seng, dan berlantaikan ubin dengan dinding seluruhnya tembok. Fasilitas dasar seperti PAM untuk air minum dan mandi serta WC dengan septik tank tersedia. Mereka menggunakan gas untuk memasak dan lampu listrik untuk penerangan. Dengan daya listrik 450 watt, keluarga Ibu Suryani tetap memiliki beberapa perangkat elektronik untuk kenyamanan hidup, termasuk kulkas, rice cooker, kipas angin, dan mesin cuci. Mereka juga memiliki 1 buah sepeda motor dan handphone bagi setiap anggota keluarga, kecuali 1 anggota keluarga yang masih balita. Meskipun dalam keterbatasan, keluarga Ibu Suryani tetap menjalani hidup dengan semangat dan kebahagiaan. Mereka bersyukur atas apa yang mereka miliki dan terus berjuang untuk memberikan yang terbaik bagi keluarga. Kisah hidup mereka menjadi inspirasi bagi banyak orang, menunjukkan bahwa kebahagiaan tidak bergantung pada kemewahan materi, tetapi pada keteguhan dan kebersamaan dalam menghadapi tantangan hidup.

Ruang Tamu Rumah Ibu Suryani/Dokpri
Ruang Tamu Rumah Ibu Suryani/Dokpri
Kisah hidup Ibu Suryani dan keluarganya adalah cerminan keberanian, ketekunan, dan kebahagiaan dalam menghadapi keterbatasan. Meskipun dalam situasi yang sulit, mereka tetap bertahan dan bahkan berkembang dengan bantuan sosial dan semangat yang tinggi. Ini adalah bukti bahwa dengan tekad dan kerja keras, segala hal menjadi mungkin, bahkan dalam kehidupan yang sederhana.

(Wawancara mendalam dilakukan pada 25 Februari 2024)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun