Mohon tunggu...
Siriaki Bewirawan
Siriaki Bewirawan Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Open Minded Civil

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

RIndu Keabadian

27 Januari 2014   19:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:24 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

RINDU KEABADIAN:


  1. Kreatifitas Farmakologi telah memproduksi ramuan anti kerut, herbal anti sakit, kosmetik anti tua, anti kerut wajah.
  2. Penelitian Astronomi tentang Mars sbg rencara tempat tinggal alternatif “pasca kehancuran bumi” akibat ulahnya jua.
  3. Regenerasi sel buatan untuk mempercepat “penyembuhan” thd kerusakan jaringan organ tubuh akibat rakus makan.
  4. Pernikahan dini agar segera beranak pinak sebagai “penerus cerit dinasti kekuasaan”.
  5. Mendirikan patung, prasasti, monumen, membukukan autobiografi, sejarah, spiritual,dll sehingga “dikenang khalayak sepaanjang zaman”.
  6. Ambisi meraih “nobel”atas karya hebat sehingga “namanya tertulis di catatan” orang-orangberpengaruh di dunia dg motif kontribusi ilmiah.
  7. Berkhotbah menanamkan pesan-pesan moril, memberi tauladan, budi pekerti luhur dg niat membentuk akhlak mulia pada generasi remaja bejat sehingga”namanya terkenal dan memiliki jutaan fans”.
  8. Melantunkan lagu-lagu religi sebagaisiraman rohani agar hati menjadi nyaman , tnteram, “panjang umur”.
  9. Produksi air mineral beroksigen agar tercukupi kebutuhan” nafas” bagikalangan sehat bergengsi.
  10. Kreatif gizi, kuliner sehat anti radikal bebasagar “jauh dari kanker pembunuh”.

Tersebut di atas adalah 10 macam contoh jerih payah manusia yang rindu akan awet muda, ketahan fisik, kekenyalan kulit, sebagai wujudcita-cita imortalitas. Sungguh 1001 manusia yang merindukan segera musnah. Rindu keabadian nisbi identik dg khawatir musnah.................

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun