Mohon tunggu...
Siriaki Bewirawan
Siriaki Bewirawan Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Open Minded Civil

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Yee..Pak Guru Terlambat"

21 September 2013   18:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:35 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Di tengah perjalanan menuju ke sekolah seorang siswi didik saya sebagai pengguna jasa ojek yang kebetulan satu arah, mendahului saya seraya seloroh, "Yee...Pak Guru Terlambat" tepat di samping kendaraan yang saya kendarai sambil mengacungkan jari telunjuk ke arah saya, dan selorohan itu diulang-ulang hingga menghilang di kejauhan . Seketika itu jantung terhenyak kaget mengacaukan pikiran merangsang rasa malu. Hingga sampai di sekolah rasa malu masih mengganggu pikiran merusak konsentrasi saat mengajar di kelas.

Petualangan pikiran bercampur perasaan malu tak kunjung pudar hingga sampai mengkorek sedikit memori  tentang pendidikan karakter yang sedang trend saat ini. Kegundahan petualangan dan perasaan malu coba saya tepis dengan sebuah pengakuan keterbatasan sifat manusiawi. Saya sadar apapun alasan yang bisa saya ungkapkan mustahil dapat merubah ' image negative' terhadap keterlambatan saya tadi pagi, dan bahkan bisa membekas di benak saya selama hidup pun di benak siswi tersebut.

Sementara sedang hangat-hangatnya isu pendidikan karakter yang menuntut keteladanan guru di era propaganda karakter ideal, ternyata ada seorang siswi yang kritis dan dengan polosnya seloroh "Yee... Pak Guru Terlambat" tanpa balas sepatah kata pun dari mulut saya.

Pengalaman sekilas tersebut sempat saya ceritakan kepada teman-teman di ruang guru ketika sedang istirahat, dan seketika itu pula gelak tawa justru pecah di dalam ruang kantor yang sempit itu pula. Entah motif apa yang mendorong gelak tawa atas cerita saya tadi.  Yang jelas peristiwa itu  merupakan pelajaran sekaligus pukulan mental yang sangat berharga bagi saya pagi tadi. Semoga Tuhan memberikan ketaguhan hati untuk memperbaiki disiplin sebagai seorang pendidik yang memiliki komitmen dan integritas yang lebih matang........Amin.............

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun