Dalam satu tahun, mungkin juga dalam hitungan bulan, pasti ada hari dimana bosan menyerang. Hari-hari yang melelahkan, rutinitas yang berulang dan banyak lainnya memicu timbulnya kebosanan. Bosan tidak memandang yang muda dan tua, kebosanan dapat dirasakan oleh siapa saja.Â
Sejalan dengan hal tersebut Russel (dalam Vogel-Walcutt, Fiorella, Carper& Schatz, 2012) berpendapat bahwa kebosanan melibatkan dua hal, yakni emosi yang tidak menyenangkan, serta gairah yang rendah (low arousal).Â
Emosi yang tidak menyenangkan dapat ditimbulkan oleh situasi lingkungan yang monoton, tidak menarik dan lainnya. Gairah yang rendah  ini juga dapat dipicu oleh individu yang tidak memiliki motivasi untuk melakukuan suatu kegiatan.
Ada beragam cara yang dapat dilakukan untuk mengalihkan bosan. Melakukan hobi yang di suka, pergi jalan-jalan dengan teman, dan banyak kegiatan lainnya yang dapat mengusir rasa bosan. Sejalan dengan hal tersebut, mungkin pembaca pernah mendengar atau justru merasakan rasa bosan tanpa sebab. Bosan yang tidak tahu karna apa.Â
Hanya tiba-tiba bosan, tidak ingin melakukan kegiatan apapun, hanya ingin diam. Jika dibahas lebih dalam, masalah tersebut akan erat kaitannya dengan masalah psikologis, mental dan hal sebagainya. Sudah ada ahli tersendiri yang lebih mengetahui hal tersebut. Terkait dengan itu, mari membahas bosan dengan sudut pandang lain.
Perasaan tiba-tiba bosan dan muak dengan segalanya. Bosan dengan teman, bosan dengan pekerjaan, lingkungan, bosan dengan apapun yang terkait dengan aktivitas sehari-hari. Â Perasaan dimana ketika sudah mengalihkan kebosanan dengan hal lain, hal lain itu pun juga terasa membosankan. Berpikir mungkin dengan bertemu sahabat akan menghilangkan perasaan bosan tersebut, namun ternyata tidak.Â
Diri hanya ingin berdiam, lepas dengan rutinitas, lepas dengan keramaian, dan hanya menginginkan kesunyian. Berinteraksi dengan manusia lain juga terasa membosankan. Pertanyaannya "apakah pembaca pernah merasakan bosan jenis ini?"
Ketika kita bosan dengan pekerjaan, dapat menghilangkan bosan dengan jalan-jalan. Jalan-jalan ini kemungkinan akan berlangsung satu hingga dua hari hingga perasaan bosan tersebut hilang. Setelah perasaan bosan hilang, dapat melakukan pekerjaan seperti sediakala. Berbeda dengan bosan tanpa sebab, bosan jenis ini bisa memiliki jangka waktu berhari-hari, berminggu-minggu bahkan mungkin berbulan-bulan.Â
Perasaan bosan jenis ini juga menimbulkan keinginan kuat untuk sendiri. Tidak ada interaksi, berdiam, dan adapun kegiatan yang dilakukan hanya berdialog dengan diri sendiri. Merefleksikan segala hal yang sudah di lalui, dan segala hal yang disesali. Ketenangan sangat dibutuhkan ketika bosan jenis ini dirasakan.
Ketika bosan tanpa sebab datang, pasti tanpa persiapan tapi perlu di ingat ada hal-hal yang memang tidak butuh persiapan. Sedikit saran dari yang pernah merasakan, ketika bosan tanpa sebab ini dirasakan, coba saja dinikmati, mungkin memang Diri butuh hal-hal yang tak terkait dengan kegiatan yang datang dari luar. Sesekali sangat perlu untuk mengerti apa yang di inginkan Diri sendiri.Â