Lupakan!
Terus melaju.
Kini melambat di depan rumah sakit.
Tempat dimana orang-orang datang dan pergi.
Melaju terus angka 121 satu dengan wajah rembo hati Rinto.
Alunan sendu, lagu memori cinta delapan puluhan.
Dan hujan sudah mulai berhenti.
Sebuah kedai kecil dengan perempuan.
Antara tembakau,kopi dan roti.
Menyapa senja yang terus turun.
Melajulah terus 121
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!