Dua konsep hidup Frugal dan slow living sangat menarik bagi saya di dua bulan terakhir.
Konsep dan praktek ini membawa saya dalam kedalaman rasa dan makna bahwa hakekat dari hidup sebenarnya ada di lingkungan paling dekat ke kita.
Kebahagiaan dengan travelling ke luar negeri  yang dulu menjadi konsep terbahagia ,ternyata bukan.Alih-alih memaksa diri bermimpi jalan-jalan ke luar negeri, narasi konsep hidup slow living berbaris lurus dengan gaya hidup ramah bumi.
Melambat dan tata sesuai kemampuan dengan salah satu membuat hutan liar di depan rumah. Jika selama ini konsep depan rumah adalah tatatan rapi dengan bunga yang dirawat warna warni.Terutama bunga bunga yang didatangkan dari luar kota,daerah atau lokasi lain.
Menciptakan hutan liar depan rumah cukup tata batu2 sisa yang bertebaran. Buat sesuai ukuran.
Selanjutnya akan berproses sebagai berikut:
1. Sisa sampah basah dan kering organik tinggal tumpuk di sudut tersembunyi.Akan menciptakan tanah sehat di sekeliling. Makin lama fermentasi yang terjadi akan sempurna2. Lemparkan berbagai biji buahan sisa dari rumah, yg cocok akan tumbuh subur,yg tdk cocok akan mati.3.Lihatlah hutan liar kecil akan tercipta,baik tanaman yang kau tanam,maupun tanaman yang dibawa serangga,kumbang, kupu2 yang ada di sekitar,4. Kamu akan memanen apa yang tumbuh liar dan juga apa yang kamu tanam.Yang liar bisa berupa buah,sayuran, herbal yang tunas atau bijinya bisa kamu lempar. Tidak perlu dirawat ketat,secukupnya. karena para tanaman akan menyesuaikan kondisinya dengan alam setempat.
Bagaimana hubungannya dengan konsep hidup Frugal dan slow living. Tentu terkait erat,kita bisa mengurangi pengeluaran harian.
Saya terkadang memanen sayur, buah dari depan rumah.Lumayan mengurangi biaya sehari2 sebagai bagian dari hidup lebih hemat dari sisi Frugal Living.Â
Memandang dan menikmati berbagai kumbang,kupu-kupu,suara burung,bahkan ulat dengan wajah lucu menjadi bagian melambat dengan mencari detail kecil di alam. Tidak harus bersusah payah mendapatkan warna hijau dan desir angin alam di lokasi wisata jauh dan mahal, setiap pagi sebelum berangkat kerja dan senja sepulang kerja, waktu terbaik menyaksikan daun keladi berkelopak besar dengan hijau butiran air di atasnya. Dimana menyaksikan pohon keladi saat ini,tentu nun jauh di pelosok desa.Tapi di taman hutan liar kecil yang kusam, tiga batang keladi dengan anggun meliukkan tubuhnya.
Kehidupan menjadi berjalan sangat pelan bisa kita hitung satu satu syukur dan nikmat yang kita rasakan.