Jika manusia memiliki egocentris yang dinyatakan dalam kenarsisan, eksklusifitas dan kebenaran absolut bagi dirinya sendiri itu bagiku sangat berlawanan dengan nilai ada tapi tiada. Ketiadaan akan sangat bermakna karena nilai ini akan menjadi nilai tertinggi untuk sebuah makna hidup.
Jika kehidupan puncak , paling top, dielu-elukan , diagungkan adalah versi kita ada, layak bahwa anda bukan penganut slow living. Ketika anda di keramaian, tidak ada siapa-siapa, sendiri berjalan di jalan penuh sesak. Dan anda bahagia, itulah anda berada di jalur slow living versi saya.Â
Apalagi ya, saya coba pikir-pikir dulu ya versi slow living dari konsep dan praktek hidup saya. Nanti disambung lagi....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H