Mohon tunggu...
Berliana Siregar
Berliana Siregar Mohon Tunggu... Penulis - Daulat Hati, tubuh dan Rasa

Do your job Pikirkan hal-hal ringan @@##Kreatiflah@!!!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

4 Versiku Awal Menganut Slow Living

29 Agustus 2023   15:18 Diperbarui: 29 Agustus 2023   15:31 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, di dua tahun terakhir gaya hidup ini malah memiliki narasi berbeda. Banyak malah yang percaya slow living identik dengan sebuah pencapaian akan makna kehidupan itu sendiri. 

Nah, mengikuti jalur narasi yang kini banyak dikembangkan oleh orang terkait soal kehidupan bahagia, kehidupan bermakna, banyak bersyukur atau hanya sekedar berhenti sejenak untuk berefleksi jika dilihat dari kacamata slow living, yok kita kenali sekitar 20 ciri bahwa kita adalah penganut kehidupan slow living versi saya:

1. Lebih menikmati aroma, suara, desauan atau semilir alam sekitar

Saat travelling di suatu tempat atau mengunjungi suatu daerah wisata. Apakah anda yang selalu mendokumentasikan setiap momen lewat kamera hp dengan antusias dan tergesa. 

Atau anda tidak peduli untuk foto yang bagus. Bahkan mengabaikan handphone anda entah dimana. Tapi anda tidak  mau melewati untuk menikmati aroma udaranya, gemerisik angin atau hanya sekedar merasakan basah air di kulit. Penganut slow living lebih realis dan selalu menikmati setia detailnya. 

Ini yang selalu saya lakukan saat berada di daerah terbuka. Saat teman-teman mengambil photoshoot untuk dibagikan di medsos mereka, saya memilih untuk mengitari lokasinya. 

Menikmati kelopak bunga-bunga yang sedang mekar. Atau menyentuh rumput basah rasakan sensasi dingin. Menempelkan wajah di udara yang segar akan sensasi dingin. Menikmati gigitan semut atau serangga yang bersembunyi di balik daun-daun berlipat. Sakitnya terasa...ha..ha Slow living berada di tempat dan menikmati setiap momenya. Dia bahkan tidak peduli, tak ada satu foto terbaik yang disimpan di kameranya. Cukup kenangan-kenangan kecil saat on the spot di lokasi

2.   Lakukan Daftar Tugas/To Do List Untuk hal-hal kecil

Tidak harus pekerja kantoran yang bisa membuat list kerjaan harian. Seorang petani juga harus melakukannya. Seorang penganut slow liiving seperti saya, walau kerjaan receh bikin list kerjaan harian. 

Jangan buat daftar kerjaan yang berat-berat. sebagai penganut slow living,saya membuat minum kopi, teh telang atau sekedar drop off anak(antar anak) adalah pekerjaan yang harus dinilai.

JIka para manager membuat daftar tugas meeting dengan boss, ticketting airplane dengan segudang tetek bengek. Slow living style membuat pekerjaan kecil/small thing dalam daftar hariannya. Dan pencapaian kecil ini akan sangat disyukuri. Misalnya mengingatkan suami bayar uang sampah. Dampaknya saya bahagia. Dari 15 daftar pasti 14  pekerjaan berhasil dan memuaskan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun