Mohon tunggu...
Berliana Siregar
Berliana Siregar Mohon Tunggu... Penulis - Daulat Hati, tubuh dan Rasa

Do your job Pikirkan hal-hal ringan @@##Kreatiflah@!!!

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Secangkir Air Rp 1.000.000

11 September 2019   15:17 Diperbarui: 11 September 2019   21:34 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengumpulkan botol plastik dan mendaur ulang aktifitas harian (Dokumen pribadi Berliana 2017)

Suka tidak suka, mau tidak mau, alam akan memberikan siklus hidup yang tidak biasa bagi kita. Kenyamanan kita akan selalu terganggu oleh cuaca ekstrim, badai, puting beliung, banjir, petir menggelar, longsor dan bencana lain. Hujan berkepanjangan, terik berbulan-bulan, dan semua akan berdampak pada ketersediaan air bersih, kesehatan, sakit penyakit, hubungan keluarga bahkan mungkin kerusakan pada lingkungan dan tubuh kita. 

Semua aspek ini terkait erat dengan air, tetesan air, volume air, yang jika berlebih akan menjadi masalah. Lingkungan sampah, bangunan semen, tata lingkungan asal jadi akan berakibat adanya gangguan pada kehidupan kita. Banjir dengan volume air besar, hujan terus menerus memaksa kita melakukan pertahanan, adaptasi, RESILENCE. Karenanya sebagai warga perlu belajar mengidnetifikasi upaya-upaya adaptasi atas sittuasi ini.. 

Misalnya saat hujan deras, tidak mengumpat-umpat, marah-marah pada hujan. Tetapi apa mitigasi kita terhadap hujan berkepanjangan: Beberapa upaya Ketahanan, Resilence, Adaptasi menjadi sebuah gaya hidup baru dan budaya baru dari yang paling sederhana sampai terkecil:

* Sediakan payung, jas hujan sebelum hujan datang. Tetesan air tetap jadi sahabat, menjadi tidak basah adalah bagian dari resilience, tanggap dan mitigasi. Upaya ini membuat aktifitas tidak terganggu.

*. Konsumsi lebih banyak air menjadi budaya dan alarm hidup kita. bagiku setiap langkah kaki adalah sebuah alarm untuk  mereguk air putih setiap hari. Tentu untuk kesehatan, menjaga stamina. Minum dari gelas berulang pakai. jangan kebanyakan minum soft drink yang dikemas dari berbagai wadah tak ramah. Filosofi segelas air, menikmati tetesan serasa surga  harus menjadi bagian dari hidup. Jangan menunggu segelas air seharga 1 juta baru kau rasakan nikmat tetesan air.

Berbagai foto aktivitas menjaga air bersembunyi dalam tanah dengan aman dan tenteram.

Menjaga aliran sungai tetap mengalir | dokpri
Menjaga aliran sungai tetap mengalir | dokpri
Menabung air dimulai dari benih pohon kecil (dokumen Bitra 2016)
Menabung air dimulai dari benih pohon kecil (dokumen Bitra 2016)
Mengumpulkan botol plastik dan mendaur ulang aktifitas harian (Dokumen pribadi Berliana 2017)
Mengumpulkan botol plastik dan mendaur ulang aktifitas harian (Dokumen pribadi Berliana 2017)
Memelihara Prinsip Komunal, Kebersamaan dalam Menabung Air di Desa, Kota 

Dasar hidup komunal harus mulai dilakoni lagi saat ini. Memiliki sumur bersama, menjaga sumber air sungai dimanfaatkan bersama-sama, menggali sumber air untuk pemakaian sehari-hari sebaiknya mulai digalakkan.

Praktek ini beberapa rumah tangga sudah jalankan di beberapa kompleks perumahan. Tentu terkait dengan efisiensi, kehematan, pemanfaatann yang baik. 20 tahun lalu, prinsip ini dipegang teguh di desa saya. Sebagai anak perempuan yang bertanggungjawab atas ketersediaan air bersih di rumah. kami harus mengambil air dari sumur umum di dekat hutan untuk kebutuhan minum. Sebuah sumur dengan mata air yang berlimpah. TErsembunyi diantara keteduhan hutan kecil dan ladang-ladang masyarakat. Setiap orang kesana untuk mengambil secukupnya.

Aturan tidak tertulis dijalani dan dipatuhi untuk setiap masyarakat desa. Di era platinium saat ini, sangat penting menghidupkan pola hidup kepemilikan air secara bersama. Kepemilikan bersama membuat setiap orang :

1. Menggunakan sesuai kebutuhan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun