Mohon tunggu...
Berliana Siregar
Berliana Siregar Mohon Tunggu... Penulis - Daulat Hati, tubuh dan Rasa

Do your job Pikirkan hal-hal ringan @@##Kreatiflah@!!!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nyanyian Batak Antara Kehidupan dan Seribu Pesan di Dalamnya

12 September 2017   11:55 Diperbarui: 12 September 2017   15:33 4080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Inang....boasa ma tangishon onmu sude sidangolonki!"

Boleh dikata, nyanyian pop berbahasa Batak sarat dengan pesan. Terutama tentang kehidupan sehari-hari. 

Pada umumnya lagu-lagu populer  berbahasa Indonesia mayoritas temanya tentang "percintaan".

Syukur, banyak lagu berbahasa Batak bercerita tentang percintaan, keluarga, kesuksesan, kegagalan, atau bahkan hubungan mertua-menantu.

Hubungan Anak-Ibu.

Dalam beberapa lagu Batak misalnya Berjudul: Inong, Uju Di Ngolungkon, Anakhon hi do Hamoraan Di Au, Tangiang Ni Dainang, Anak Na Burju digambarkan bagaimana peran dan perjuangan ibu dalam membesarkan anaknya. Juga tentang bagaimana seorang anak seharusnya memperlakukan ibu di hari tuanya.

" Tingki di ngolungkon ma............"

Meminta agar di kehidupan ini anak memperhatikan ibunya. Jangan ketika di kematian, ditangisi, menari-nari. Nyanyian ini sarat makna. Perlahan-lahan namun dengan tegas meminta anak untuk tidak menyia-nyiakan ibunya di hari tua. 

Beberapa nyanyian Batak bercerita tentang adanya  anak yang tidak sukses (gagal) dalam kehidupannya. Jelas digambarkan bahwa tidak semua anak sukses menjadi Gabe, Mamora dan Sangap. Secara mendayu, lagu ini bercerita tentang anak di Perantauan yang tidak bisa bahkan hanya untuk mengirim "Parsidemban Ibunya." Mengirimkan sedikit uang untuk membeli sirih ibunya. 

Kebanyakan syair Lagu Batak yang bercerita tentang Kehidupan Keluarga sangat dalam makna dan filosofinya. Bahkan ketika akan diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, akan kesulitan mencari padanan katanya. Coba simak lagu berikut:

"Hudai na tonggi di parngoluan on, upah ni lojami." Jika diterjemahkan secara harfiah akan kesulitan. Mencecap  hidup yang lebih Nikmat. Tonggi (enak, lezat, nikmat,dll). Pengertian secara deskripsi adalah Mendapatkan kehidupan yang lebih baik secara ekonomi. Kehidupan yang lebih baik yang dialami oleh si anak adalah jerih payah si Ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun