Mohon tunggu...
Berliana Siregar
Berliana Siregar Mohon Tunggu... Penulis - Daulat Hati, tubuh dan Rasa

Do your job Pikirkan hal-hal ringan @@##Kreatiflah@!!!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

12+1 Seni Ajaib Menuju Kaya dan Bahagia Sesungguhnya (Bacaan Khusus Pegawai Rendahan)

14 Juni 2016   16:45 Diperbarui: 14 Juni 2016   16:57 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Pribadi : Menghitung keringat setahun..

Hidup itu adalah seni. Ketika anda diberi nafas oleh Tuhan, maka drama telah dimulai. Walau hanya seorang pegawai rendahan, anda dapat menjalani hidup nikmat dalam memerankannya. Gaji cuma diatas sedikit Upah Minimum, anda berhak bahagia setara artis cantik Bella Saphira. Bahagia itu bukan karena banyak uang dan materi lain. Bahagia adalah bagaimana Anda mengelola uang pas-pasan dan menikmati kehidupan. Bahagia bukan karena saldo di rekening Anda berjumlah ratusan juta rupiah. Tetapi bagaimana Anda merasakan sensasi mengelola saldo yang cuma limaratus ribu di tabungan, sementara kalender masih menunjukkan tanggal 15.

Cara anda hidup sekarang adalah gambaran anda hidup di masa tua. Cerita seorang kawan yang sangat irit (mendekati kikir) saat masih muda. Dengan alasan usia 70 tahun ingin hidup senang. Menikmati teh di sore bersama cucu di kafe, membaca buku kesenangan di taman di kelilingi para cucu, etc,etc. Demi itu, dia rela menahan selera untuk membeli buku favoritnya tentang “motivasi” yang dibandrol sekitar 80.000-an rupiah. Baginya upah kisaran 2,5 juta perbulan adalah kesia-sian membeli buku semahal itu. Aku bilang,” Untuk apa menunggu 30 tahun lagi hanya untuk kesenangan itu?Tepatnya kebahagiaan bagi dia. “Beli..dan bacalah bukunya!” Saya tahu betapa dia “bahagia yang sesungguhnya” saat menikmati kelezatan tips-tips motivasi dalam buku itu.

Seberapa terbatasnya  pun anda, rasakanlah sensasi mengelola keterbatasan itu dan akhirnya bisa survival. Seni mengelola itulah kenikmatan hidup itu. 

Oke,,,mari kita cek apa saja seni yang harus anda lakukan: 

1. Jangan hanya bermimpi, Milikilah sebuah rumah dan anda telah ber "investasi" dari awal

Memiliki rumah sendiri adalah "kebahagiaan" terbesar setiap keluarga. Jangan takut untuk memiliki rumah sendiri. Seorang tetangga seorang ibu rumah tangga dengan upah suami 3,5 juta, penghasilan sampingan 1-2 juta/bulan takut hanya sekedar mengambil KPR. Tunggu uang terkumpul dulu 30-40 juta. Nah hampir 9 tahun menikah, uang di bank yang sempat terkumpul 20 juta kini hanya 2,5 juta untuk DP sebuah rumah. Eksekusi...........proses dan lihat hasilnya. Kepemilikan rumah sistem sekarang memberikan fleksibilitas yang luar biasa. Bahkan dengan DP 0 rupiah. Apakah ini bukan sebuah peluang. Sampai saya mengatakan, investasikan 15-17 juta untuk DP rumah. Jika tak sanggup bayar bulanan 2-4 tahun lagi. Rumah tersebut sudah bisa dioverkredit dengan nilai fantastis mungkin 40-50 juta. Coba jika menabung, sampai bongkok 30 tahun inipun tak pernah bisa terkumpul uang 40 juta di rekening jika kita hanya pegawai rendahan dan upah pas-pasan.

Nah.. seninya adalah cari informasi KPR...............demi sebuahInvestasi Menguntungkan . Dan jamin tidak rugi sepeserpun. Banyak cara memiliki "gubuk" kebahagiaan yang sesungguhnya. Ilustrasi tentang seorang  pekerja yang hanya bermodal upah 2,5 juta beserta dengan bonus  tambahan 300-500 ribu rupiah dengan enteng mengambil rumah kreditan di Deli Serdang, Sumatera Utara. DP 0 rupiah. Cicilan 900 ribu. Ketika rumah sudah selesai. Lengkap kamar, dapur, dan tetek bengek. Tinggal angkat barang..dan dia pindah eh...kecele.....................Dia hanya sanggup membayar 900 ribu selama 5 bulan. Dari tabungannya selama 2 (tahun).   Tiba-tiba seorang ibu lain tertarik dan bersedia memberikan tawaran 9 juta untuk overkredit rumah tersebut. Bayangkan dengan hanya bermodal 4,5 juta dan mungkin biaya transport dan lain-lain sudah mendapatkan uang 9 juta. 100% kenaikannya...

2. Investasi Sosial : Liburan, Rekreasi

Alam terbuka juga sebuah investasi besar. Bisa saja anda jor-joran bekerja siang malam, pagi petang. Dan tak ada ruang lain bagi namanya istirahat. Yakinlah bahwa hidup anda telah selesai. Arti hari ini adalah untuk esok hari. Ketika hari ini saja anda tak memberi ruang bagi tubuh, jiwa dan raga untuk berhenti sejenak. Mengambil nafas, menghirup udara segar.  Itu selalu saya lakukan untuk sebuah keseimbangan. Saya selalu memilih mandi dan berekreasi di kolam kecil (Swimming Pool) yang tidak terlalu mahal, tetapi bersih dan tenang atau bahkan di sungai kecil yang masih jernih di seputaran rumah kami dibanding ke waterpark mewah yang fasilitas wah................Bagi saya nikmat berenang itu adalah di airnya bukan di bangunannya. nah... pegawai rendahan juga berhak wisata air. Pilihlah sesuai kantong dan nikmati sensasinya.... bawa anak anda untuk menginvestasi otaknya, bermain sambil belajar sejarah mengunjungi museum..Itu investasi terbesar bagi kehidupan anak anda. Generasi lanjutan anda. Cerminan anda. Orang akan bertanya anak siapa itu? 

3. Menabung Terjadwal (Harian, bulanan, tahunan, multi tahunan) 

Seni menabung adalah salah satu seni menikmati hidup. Seperti sebuah lakon kehidupan yang harus dilakoni oleh manusia modern saat ini. Anda minimal harus memiliki 3 jenis tabungan sebagai orang modern saat ini. Buku bank ber-ATM untuk keperluan sehari-hari, tabungan yang tak tersentuh, tabungan kuno berupa celengan berbagai model, ayam-ayaman, gerabah atau model lama. Bahkan ibu saya merasakan ke bank adalah sebuah rutinitas yang penuh sensasi setiap bulannya. Jadikan jadwal ke bank adalah wisata sederhana yang menarik. Ibu saya saat hendak ke bank di kota kecamatan akan bersolek paling istimewa. SIsa-sisa uang pensiun ditaruhnya rapi di antara buku tabungannya. Dengan ojek tumpangan dia akan memasuki kantor bank yang sejuk. "Pegawainya rapi dan ganteng-ganteng," katanya. Ruang tunggu ber-AC.

Saya pun akhirnya mengikuti model ini. Saya akan menyisihkan 3-4 jam untuk sebuah proses transaksi terutama menabung di bank. Kebetulan di samping bank langganan saya ada supermarket waralaba dengan fasilitas Wi-fi dan tempat duduk yang nyaman. Di tempat duduk yang nyaman tersebut, saya akan search Kompasiana dan Check it out untuk membaca tulisan-tulisan inspiratif yang menambah asupan energi untuk menjalani hidup yang penuh keringat dan debu ini.  Kalau sekarang saja kita ke bank dengan tergesa-gesa marah-marah, suntuk dan bawaan stress. Apalagi yang hendak kita nikmati di hidup ini. Ingat apa yang anda alami dan rasakan sekarang akan berulang hingga anda tua. 

Tabungan Pensiun bukan hanya sekedar jumlah saldo di rekening. Tapi cara anda memandang pensiun anda kelak. Cara anda menjalaninya. Dan seni menikmatinya. Bahkan saya sering melihat seorang Bapak (sudah duda) tetangga saya saat ke bank, selalu lebih dulu menikmati penganan lontong lezat di samping bank. Dan akhirnya akan mempromosikan, "Lontong yang enak di samping bank itu!" "Atau pekerja bank yang cantik itu". Ada passion di sana. Ada kegembiraan di wajahnya. Padahal dia hanyalah seorang wirausaha laundry yang pendapatannya tidak terlalu bombastis...Nah.. kalau anda cuma bisa setor 100-200 ribu setiap bulan. Pilih bank yang lokal. Atau bank pemerintah, yang tidak harus malu kita walau menyetor tabungan cuma segitu...Prosesnya itu lho.......

Foto Pribadi : Menghitung keringat setahun..
Foto Pribadi : Menghitung keringat setahun..
Cara kedua dengan mengumpulkan recehan/sisa belanja. Hal ini sudah saya lakukan kepada 2 orang anak saya. Banyak makna dan sisi positip. Mengajarkan anak lebih berhemat, menghagai uang dan akhirnya membeli barang sesuai kebutuhan mereka. Sensasi paling nikmat adalah saat membuka celengan. Sebuah moment indah dengan sensasi gairah. Mengklassifikasi, menghitung dan akhirnya mendapatkan total jumlah tabungan.. 

4. Masuk Asuransi sesuai Kemampuan Kantong 

Dulu hanya orang-orang kaya yang punya asuransi. Sekarang................siapa saja. Bahkan sekarang ada asuransi dengan modal Rp. 50.000/investasi untuk buruh kasar, supir angkot, para pekerja kasar dan konon bagi kita pekerja rumahan. baik yang dikelola oleh pemerintah, semi pemerintah, sawasta, perusahaan besar mendunia, semua ada dan tersedia di mata. 

5. Berinvestasi dengan Cara Kampung Hingga Cara Canggih 

Tergantung anda orang kampungan, pinggiran atau orang kota ha..ha..Cara paling kampung...orang desa. Membeli sawah gadaian . Cara paling wahid memperoleh tambahan uang. Misalnya  seorang petani perlu uang, dia gadai sawah dengan padi 2000 kaleng. 1 kaleng = Rp. 10.000. 1 tahun - 2 tahun, saat punya uang dia akan tebus dengan tetap 2 kaleng tapi 1 kaleng - Rp. 15.000. uang 30 juta akan kita peroleh..cara modern..temuakn di buku-buku, cari di google ya..ha..ha..

6. Managemen Keuangan Pembukuan yang rutin 

img-0178-jpg-575e6e78c423bdb60675f20f.jpg
img-0178-jpg-575e6e78c423bdb60675f20f.jpg
Catatan keuangan harian adalah salah satu langkah atau seni harian yang menyenangkan bagi saya. Manfaat melakukan pencatatan atas pengeluaran dan menuliskan pendapatan akan memberi banyak manfaat. Manfaat terasa bagi saya. Saya bisa memproyeksikan berapa uang yang harus dihabiskan untuk satu bulan dan berapa uang yang tersedia. Bahkan pendapatan paling kecil yang saya peroleh. Contoh paling kecil adalah  saya mencatatkan "uang capek" yang hanya Rp. 100.000 (Seratus ribu rupiah) karena membantu mengetikkan Daftar Pemilih Tetap di wilayah Dapil seorang calon legislatif. Sungguh nilai kecil bagi orang lain.

Dengan mencatatkannya, saya tentu dengan penuh kehati-hatian juga menggunakannya. Saya sering tersenyum membaca nilai-nilai pendapatan "tambahan" kecil-kecil bulanan saya bahkan ada yang masih tahun 2006. Uang-uang kecil misalnya  hasil penjualan anjing, penjualan dispenser bekas, "tuhorni boru" (saat mengawinkan anak perempuan dari saudara yang satu Bapak/kakek/nenek) kita akan mendapat pembagian uang mahar perempuan yang jumlahnya cukup kecil. Ada kebahagiaan tersendiri membacanya. Dari analisa keuangan tersebut juga terlihat bahwa saya aktif di berbagai acara adat/memiliki kolega seorang calon legislatif yang kalah...ha..ha

7. Mencari Uang Tambahan 

Carilah seusai passionmu! Saya suka ikut kompetisi menulis. Berbagai hadiah menarik termasuk uang adalah cara menambah uang tambahan/harta tambahan. 

img-0012-jpg-575fc266527a617f13b6dfcd.jpg
img-0012-jpg-575fc266527a617f13b6dfcd.jpg
Beberapa hadiah yang saya dapatkan dari kompetisi menulis...

Bahagianya 1000 kali lipat dari menerima gaji bulanan. he..he..Walau hanya sebuah buku. Atau piala terbuat dari tembaga atau kaleng kuning. Itulah masa depan. Itulah investasi. Yang menjadi harta beharga dari nilai ratusan juta uang 

Sebagai orang yang suka menulis, saya beberapa kali menulis resensi, cerpen, dan kirim ke majalah. Lumayan tambahan uang belanja. Latarbelakang bahasa inggris saya gunakan untuk menerima terjemahan dari kolega. Lumayan ratusan ribu untuk tambahan uang masuk.

8. Reuse, Reduce and Recycle

Sebagai orang yang hidup di abad ini,3 (tiga) prilaku diatas sebaiknya sudah menjadi tradisi keseharian kita.  Selain turut menjaga alam, menggunakan kembali, mengurangi dan mendaur ulang juga bisa menambah pendapatan tambahan. Pola ini sudah kujalankan sehari-hari. Tumpukan koran bekas langganan suami, botol-botol aqua, sisa buku tak berguna anak-anak kukumpulkan. Tinggal memilih bagaimana mengelolanya. Jika ingin mengganjarnya berupa uang, tinggal tunggu "tukang botot" lewat.

Negoisasi, transaksi dan uang di tangan. Jika ingin menghibahkannya pada orang lain, tinggal letakkan di depan pagar, akan ada orang yang mengambilnya atau jika volumenya banyak, ada beberapa Yayasan yang bersedia menjemputnya. Sebuah campuran aksi sosial dan penambahan income. Kekayaan batin dan "materi kecil" kita dapatkan dari proses ini. Saya selalu mengumpulkan barang-barang anak saya untuk kemudian dihibahkan pada anak "pengasuh" yang kebetulan sama-sama laki-laki. Ucapan terima kasih bagi saya adalah doa berkah. Yang saya percayai akan mendatangkan karma baik bagi saya lewat orang lain atau media tertentu.

9. Seni rahasia (Belum bisa dishare...he..he)

10. Semua Tempat adalah Bank dan Semua Orang adalah Nasabah

Ini memang saya quote dari philosopi sebelah "Semua Tempat adalah sekolah dan semua orang adalah guru"..ha..ha..ha. Anggaplah semua tempat adalah bank terutama tempat menyimpan energi-energi positip, menanam kebaikan, mengumpulkan prilaku baik. Bukan dalam kerangka pamrih tapi turut berkontribusi untuk kesehatan alam, kemanfaatan bagi orang banyak. Jadi teringat seorang teman yang saat berkunjung ke rumah siapapun selalu "menabung" di toilet si pemilik rumah. Benar saja tabungan berupa lubang besar di belakang rumah  kini sudah digunakan banyak orang untuk menjadi alternatif pupuk.

Pupuk organik dari "septic tank" yang dicari banyak petani saat ini.Jadi saat bertemu dengan siapa saja. Walau tak dikenal, berilah sikap baik. Tanamlah kesan baik. Anggap saja nasabah yang berpeluang kelak jadi sahabat. Model ini sering saya lakukan. Di beberapa moment, saya tak sungkan menawarkan bantuan pada orangtua untuk menyeberangkannya. Bahkan menawarkan " memberi ongkos" saat seorang ibu tak memiliki uang tukaran dan kesulitan karena memiliki uang besar. Karena saya yakin saya akan menglami kesulitan yang sama kelak. Dan nasabah lain akan membantu saya

11. Mulailah Hidup Organik

Melencenglah sedikit dan mulailah memiliki sikap hidup organik. Bisa hanya sekedar baca artikel tentang organik, menerapkan dalam hidup keseharian, mengkonsumsi pangan organik atau lebih tinggi lagi "berkampanye" tentang organik. Sebagaimana saya lakukan sekarang. Walau pola hidup organik saya mungkin hanya 10%, tapi saya rasa berdampak juga pada pengeluaran dan pendapatan saya. Contoh nyata: Hampir 80% kakak/saudara laki-laki saya beruban. Mewarnai rambut sudah rutin setiap minggu/bulan . Butuh 45.000- 60.000 biaya pewarnaan (bahan dan feee salon)/bulan. Kini saya beralih ke bahan organik.

Untuk  menghasilkan rambut sedikit kecolatan saya tinggal menggunakan teh/kopi. Please check it out di beberapa laman berikut ...ini. Hasilnya sama dengan bahan kimia. Membaca dampak negatif cat rambut berbahan kimia akhirnya berubah mindset saya untuk penggunaannya. Kini saya menggunakan bahan yang murah, alamai dan mudah didapat. Ada bunga pacar tumbuh liar atau Inai. Atau bahkan kunyit untuk warna rambut pirang cemerlang. nah...uang segitu tadi bisa menambah tabungan..he..he. Jika ingin wirausaha sosial juga, carilah komunitas organik, pasarkan produk mereka. Salah satu teman kantor saya kini memproduksi obat herbal/organik. Dan menjadi salah satu sumber penghasilan baru dia. Organik lagi trend. dicari banyak orang. Dan tentu menguntungkan...

11. Membangun, Mempertahankan dan Meng"upgrade" Jaringan/Pertemanan

Menurut buku “Karyawanpun Berhak Kaya”, kekayaan adalah saat anda dipecat tetapi anda masih hidup dan tertawa bahagia. Tapi anda masih bisa hidup karena memiliki teman (sebut saja jaringan). Saya adalah seorang yang masuk kaum introvert. Hanya punya 1-2 teman di beberapa periode hidup saya. Saat SD hanya punya 2 orang teman akrab, SMP 1 orang dan seterusnya. Beruntung saya punya jaringan teman lama yang masih saya upgrade lewat facebook. Upgradenya bertanya kabar, merespon status beberapa kali, kirim pesan secara personal dan kirim kabar positif atau motivasi. Saya benar-benar merasakan manfaat “jaringan” yang disebut buku ini. Setelah 6 tahun jadi fully mommy , saya mencoba mengkontak teman yang sepertinya akrab setelah ada fb ..he..he.. Untuk menanya kemungkinan part time sebagai anggota komisioner Panwas Legislatif. Dia punya akses dan akhirnya jebol. Lumayan 1,5 juta+ transport+ komunikasi..dan hampir berjalan 2 tahun..Alhamdulilah..

Setelah saya merasa anak cukup besar, saya kembali chat seorang teman..bertanya tentang peluang kerja kembali. Tidak berselang seminggu beginilah isi chattingya,” Ka... kami lagi butuh staff sekretariat yg kemampuannya bisa bahasa inggris lisan dan tulisan aku tahu kaka bisa itu , mana tahu kaka berminat atau ada yg mau direkomendasi ka!" Teman yang dulu tidak terlalu akrab. Tapi saya selalu jaga komunikasi dengannya. Dan akhirnya lewat pertemanan itulah kini saya kini kembali bekerja. tentu bahagia kembali bekerja, mendapat upah, mendapat teman baru, jaringan baru, dapat bonus, dan lain. 

13. Yang ke 13.................isilah sendiri sesuai pengalaman hidup anda. Atau berselancarlah kesini banyak pilihan hidup tentang  Asuransi Pendidikan Terbaik;

Catatan Penutup:

Isilah hidup anda dengan hal-hal kecil. Sebuah perumpaan tentang isi sebuah gelas. Ada ilustrasi tentang gelas kosong. Pertama sekali diisi dengan kerikil hingga penuh. Kemudian dimasukkan pasir dan masih bisa masuk. Ketika ditanya lagi apakah masih bisa diisi dengan yang lain, semua menggeleng. Kemudian diisi air, tetap bisa masuk. Apa maknanya, bahwa hal kecil harus kita lakukan demi keseimbangan hidup. Kita boleh mengejar uang..mengumpulkan uang tetapi berilah ruang lain bagi hidup anda terutama bagi karyawan dengan gaji rendah. Jam kerja panjang dari pagi hingga malam. Sebagai orang Asia dengan background kolektifitas, luangkanlah waktu walau hanya untuk sekedar berbincang dengan tetangga. Di waktu yang sempit.

Caranya tergantung kesesuaian waktu anda. Metode saya adalah berbelanja setiap pagi di kedai sampah kompleks. Hanya 20-30 menit minimal tahu apa yang sedang terajdi di komplek perumahan. Tahu siapa saja orang baru, siapa yang pindah dan info penting lainnya. Saya tercengang ketika seorang tetangga saya (pekerja juga) mengaku tidak tahu ada seorang ibu (berjarak hanya 6 rumah dari rumahnya) telah meninggal. Sungguh bukan tradisi kita..Memang kita tahu sekarang adalah jaman "kecuekan" siapa loe siapa gue..Tapi perlu ada waktu berbincang, mengobrol dengan yang lain. Mengisi ruang kosong hidup kita. 

Keseimbangan Hidup itulah Kekayaan yang sesungguhnya. Jika ada alat mengukur kadar bahagia di dada setiap orang. Yakinlah jika duabelas + 1 langkah itu sudah anda lakukan. Bahwa itulah cerminan hidup anda kelak. Apa yang sudah anda lakukan hari ini. Hidup sehat, berbagi dengan orang,memanage keuangan lebih rapi dan teratur. Yakinlah masa tua anda akan seperti itu. Sekarang saja anda sudah bergaji walau hanya sekedar UMK tetapi hanya untuk Me Time saja sulit...masa tua anda akan seperti itu...Isi Me Time anda dengan sederhana. Sekedar minum kopi. Membaca buku kesenangan. Memancing atau bahkan menanam pohon jambu depan rumah..

Jadi seperti Common Wealth Life (3 kata ini adalah representase) : Kehidupan kaya yang sesungguhnya. Bukan hanya sekedar tumpukan uang, rumah, tapi bagaimana caramu memperlakukan orang, menginvestasikan kebaikan untuk memanen kebijakan kelak. Jadi melihat kekayaan yang sesungguhnya itu lihatlah dari seluruh perspektif.. agar bahagiamu meluas. Hari ini sudah kau nikmati..lusa dan esok hari..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun