Mohon tunggu...
Sirazul Hadi
Sirazul Hadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca,musik

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

System konomi dalam pandangan ekonomi Islam

22 Desember 2024   15:03 Diperbarui: 22 Desember 2024   15:03 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sistem ekonomi dalam pandangan ekonomi Islam adalah sebuah sistem yang berlandaskan pada prinsip-prinsip syariah (hukum Islam), yang mengatur segala aspek kehidupan ekonomi masyarakat, baik dalam kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Beberapa konsep penting dalam ekonomi Islam meliputi:

1. Tauhid (Keimanan kepada Tuhan): Semua aktivitas ekonomi dilakukan dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah, dan segala kekayaan dianggap sebagai titipan dari Allah yang harus dikelola dengan baik dan adil.

2. Keadilan: Ekonomi Islam mengutamakan distribusi kekayaan yang adil di antara seluruh lapisan masyarakat. Hal ini berarti tidak ada eksploitasi terhadap individu atau kelompok, dan kekayaan tidak boleh hanya terkonsentrasi pada segelintir orang.

3. Larangan Riba (Bunga): Riba, atau bunga, dilarang dalam ekonomi Islam karena dianggap sebagai bentuk ketidakadilan dan eksploitasi. Sebagai gantinya, sistem pembiayaan yang digunakan dalam ekonomi Islam adalah berbasis bagi hasil, seperti mudharabah dan musyarakah.

4. Zakat dan Sedekah: Dalam ekonomi Islam, kewajiban menunaikan zakat sebagai bagian dari kewajiban sosial sangat penting untuk mengurangi kesenjangan sosial dan membantu mereka yang kurang mampu. Sedekah juga merupakan bentuk amal yang mendorong solidaritas dan kesejahteraan sosial.

5. Halal dan Haram: Semua aktivitas ekonomi yang dilakukan dalam sistem ekonomi Islam harus sesuai dengan prinsip halal (diperbolehkan) dan tidak melanggar hukum Allah. Barang dan jasa yang dihasilkan dan diperdagangkan harus sesuai dengan etika Islam dan tidak membahayakan masyarakat.

6. Etika dan Moralitas: Ekonomi Islam tidak hanya menekankan efisiensi dan keuntungan, tetapi juga aspek etika dan moralitas dalam bertransaksi. Kejujuran, transparansi, dan tidak ada penipuan adalah prinsip-prinsip yang harus dipegang teguh.

7. Kepemilikan dan Distribusi Kekayaan: Dalam ekonomi Islam, hak milik individu dihargai, tetapi hak tersebut tidak boleh digunakan secara sewenang-wenang. Kekayaan harus digunakan untuk kebaikan umat, dan ada mekanisme distribusi kekayaan yang adil untuk menghindari kesenjangan sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun