Mohon tunggu...
Sirajul Huda
Sirajul Huda Mohon Tunggu... Guru les rumahan

Seorang ayah yang selalu berjuang menghebatkan anaknya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam Semakin Larut

31 Maret 2025   22:54 Diperbarui: 31 Maret 2025   22:54 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam kian larut, sedang mata tak jua disentuh kantuk. Aku seperti bocah yang terlepas dari pegangan Ibu

Sebab ia, sepotong surga yang turun ke bumi, 'tuk bahagiakan anaknya

Jika aku sedih, ia yang akan menangis

Kala aku berduka, ia yang sangat sengsara

Tapi, jangan ditanya saat aku bahagia, mungkin Ibulah yang pertama tertawa

Air Tawar, Padang, 31 Maret 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun