Mohon tunggu...
Sirajul Huda
Sirajul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Guru les rumahan

Seorang ayah yang selalu berjuang menghebatkan anaknya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Seorang Ayah yang Lihai Menyimpan Pedih Perih

3 Desember 2024   10:38 Diperbarui: 3 Desember 2024   12:25 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumen Pribadi

Aku seorang Ayah yang terlatih menyimpan pedih perih. Di saat engkau meminta sesuatu, sedang aku tak menolaknya, selain membelokkannya, lalu engkau diam dengan tangis yang ditahan, lalu tertidur di lantai. Ketika memandang tubuhmu, jantungku ngilu

Tapi, ketika dikau mendapatkan pencapaian, aku takkan bisa menahan, kuceritakan pada Ibumu, saudaraku, teman-temanku, bahkan mungkin di media sosial.

Sebab aku tahu membedakan, mana air mata yang harus di simpan, dan mana mata air yang harus dibagikan, pun dirayakan

Air Tawar, Padang, 3 Desember 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun