Mohon tunggu...
Sirajul Huda
Sirajul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Guru les rumahan

Seorang ayah yang selalu berjuang menghebatkan anaknya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebelum Turun ke Dapur

14 Oktober 2024   18:48 Diperbarui: 14 Oktober 2024   19:26 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebelum turun ke dapur, berketuntang dengan pisau, bahan masakan, dan wajan, Ibu mendendangkan dulu anaknya dalam buaian:

Tidurlah anak, tidurlah sayang

Cepatlah besar, jadilah pintar

Jika kau kelak jadi pembesar

Ayah Ibumu jangan abaikan

Lalu ia pergi dan akan kembali kala anaknya menangis lantaran pipis atau terjatuh karena tali ayunan yang putus

Hingga kini, bocahnya masih hidup, tumbuh besar dan pintar. Walau kepalanya dulu acap disambut lantai papan, seperti buah yang jatuh dari tampuknya

Air Tawar, Padang, 14 Oktober 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun