Mohon tunggu...
Sirajul Huda
Sirajul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Guru les rumahan

Seorang ayah yang selalu berjuang menghebatkan anaknya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Tulisan Menemukan Jalannya

11 Oktober 2024   15:16 Diperbarui: 11 Oktober 2024   15:21 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Alasan apalagi yang akan kuberikan pada Ibumu 'tuk menutupi kelemahanku.

Kemaren kubilang, mungkin lantaran kalender merah, pembeli tak banyak yang singgah. Mereka bepergian atau pulang menuju kampung halaman.

Kemaren-kemarennya lagi kubisikkan padanya, seharian hujan, pelanggan menghilang. Semoga besok ada keajaiban.

Hari ini, matahari telah berada di atas kepala, tak seberapa yang datang belanja. 

Jam 2 dan 3 masih sama, yang singgah hanya satu-satu saja. Jam 5 dan 6 sedikit ramai, walau belum terlihat lonjakan. 

Ya, Tuhan.

Menjelang lampu dipadamkan, terdengar notifikasi pemberitahuan sebuah bank. Tulisan yang pernah kukirim telah bertemu tuannya. Puisi-puisi itu telah menemukan jalannya.

Air Tawar, Padang, 11 Oktober 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun