Mohon tunggu...
Sirajul Huda
Sirajul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Guru les rumahan

Seorang ayah yang selalu berjuang menghebatkan anaknya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mungkin Suatu Hari Nanti

6 Oktober 2024   12:17 Diperbarui: 6 Oktober 2024   12:33 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin suatu hari nanti, di pagi yang sepi, lelakimu cemas memandang tubuhmu yang lelah karena mesin suci sedang berulah. Ia gegas mengganti, dari manual menjadi digital

Mungkin suatu hari nanti, di malam yang masih ramai, engkau sedang memilih-milih baju dan mengambilnya satu pada sebuah mall, lalu lelakimu menambahkan menjadi tiga, "Ambillah, belum tentu corak dan warna yang seperti ini selalu tersedia"

Mungkin suatu hari nanti, saat kau mulai jenuh sendirian, ia membawamu ke tempat-tempat yang baru, yang diberitakan berulang-ulang di media sosial

Tapi, ketika sedang berada di meja makan, hanya mengambil sebuah sendok sendirian ke belakang, ia terlihat enggan. Untuk sekadar menuangkan kopi dan gula dengan air yang telah kau sediakan, ia sungkan. Hanya belanja penyedap di warung tetangga untuk menggenapkan bumbu masakanmu yang kurang, ia gengsian

Lalu kau merindu pada Ayah dan Ibumu yang dulu saling menggenapkan, hingga tak tahu kau membedakan siapa diantara mereka yang laki-laki dan siapa diantara mereka yang perempuan, selain saling meringankan dan mengandalkan

Air Tawar, Padang, 6 Oktober 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun