Mohon tunggu...
Sirajul Huda
Sirajul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Guru les rumahan

Seorang ayah yang selalu berjuang menghebatkan anaknya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merantaulah

25 Juli 2024   07:27 Diperbarui: 25 Juli 2024   07:28 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kita telah terbiasa kenyang dengan rasa lapar. Merantaulah, mungkin kota akan memperlakukan kita dengan sebaik-baiknya

Bermula dari kegamangan, lalu kita hirup berbagai-bagai pengalaman, menggunakan segala kepandaian untuk ditukar dengan sejumlah uang

Tuhanpun memberi jalan

Seperti Hajar yang dulu ditinggal Ibrahim di tanah gersang, tiada pepohonan, tiada mata air

Tuhanpun mendatangkan Zamzam

Kini, kita masih hidup, diberi rasa cukup, tiada berkekurangan dan tak terjerembab-jerembab

Air Tawar, Padang, 25 Juli 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun