Jika suatu hari nanti kita berselisih, janganlah engkau merasa terluka dan akulah yang melukai. Atau menjadi korban sedang aku sang pelaku.
Mungkin disebalik salahku, ada benarnya. Dan pada seribu benarmu, ada sepotong kalimat yang terlanjur masuk ke dalam jantungku dan merusak tidurku.
Aku ingin engkau punya hati lapang untuk memaafkan meski untuk menyambut tanganku dan menariknya ke keningmu, engkau masih belum mampu.
Itu sudah cukup bagiku.
Air Tawar, Padang, 7 Mei 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H