Jauh darimu Ibu, sebuah penderitaan yang tak terkatakan.
Air mata bukan hanya milik remaja yang sedang jatuh cinta dan berakhir patah.
Tapi juga milik lelaki sepertiku yang usianya jelang kepala lima.
Jauh darimu Ibu, sebuah kesedihan yang tertanam dalam.
Jika mungkin, aku kembali ingin menjadi kanak-kanakmu, yang sesekali menangis karena tak dibelikan mainan, yang tangisnya itu kadang memanjang, kadang memendek, tiba-tiba mengecil, lalu menghilang.Â
Dan keesokan paginya semua dilupakan.
Masa-masa yang surga itu, tak dapat diulang, selain dikenang.
Air Tawar, Padang, 20 Desember 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H