Mohon tunggu...
Sirajul Huda
Sirajul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Guru les rumahan

Seorang ayah yang selalu berjuang menghebatkan anaknya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepenggal Kisah Bersama Ayah

14 Agustus 2023   22:11 Diperbarui: 14 Agustus 2023   22:13 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

1/
Setiap penerimaan rapor menjelang, asam lambung Ayah naik duluan.

2/
"Adakah uang sekolah yang belum engkau bayarkan atau pembelian buku yang belum engkau selesaikan atau iuran-iuran yang pura-pura engkau lupakan?"

3/
Melihat angka-angka di rapor, asam lambung Ayah berubah normal. Kukira ia bersangatan senang.

4/
"Jangan bangga dulu," kata Ayah. Mungkin teman-temanmu mengira, angka- angka itu tak ada gunanya, tak bisa ditukar dengan uang untuk dibelikan beras atau makanan. Mungkin Ayahnya lebih suka dengan angka-angka yang ada di dompetnya.

5/
Sungguh aku tak paham yang dikatakan Ayah dulu. Tapi tidak kini, aku telah mengerti

Air Tawar, Padang, 14 Agustus 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun