Mohon tunggu...
Sirajul Huda
Sirajul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Guru les rumahan

Seorang ayah yang selalu berjuang menghebatkan anaknya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Usia Telah Mencapai Puncaknya

10 Juni 2023   06:16 Diperbarui: 10 Juni 2023   07:12 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dan ketika usia telah mencapai puncaknya, aku ingin didampingi seorang perempuan yang kelak namanya disandingkan dengan namaku

Di Komplek Perumahan tempat kita tinggal, orang-orang memanggilmu dengan menambahkan namaku di belakangnya

Di dinding Masjid, kubaca namamu bertaut dengan namaku--hanya berjarak satu spasi--sebagai panitia pada sebuah acara

Pada waktu yg terus berjalan, ingin anganku terbakar, lantaran aku hanya lelaki biasa, jauh dari kata istimewa, yang jika namaku diselipkan dengan namamu, tak menambah kewibawaanmu

Dari rahimmu, anak-anak kitapun lahir selang seling: perempuan, lelaki, dan perempuan kembali. Lalu memberi mereka nama-nama yang sungguh menawan. Di belakang nama-nama mereka diselipkan namaku. Aku bergetar, terdengar sangat aduhai. Mungkin beginilah cara Tuhan mengganti ingin anganku yang pernah terbakar

Kelak, ketika mereka ditakdirkan menjadi orang besar, sedang aku telah tiada, maka saat orang-orang membaca namanya, namakupun terbawa, seolah aku selalu ada, selamanya

Air Tawar, Padang, 10 Juni 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun