Mohon tunggu...
Sirajul Huda
Sirajul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Guru les rumahan

Seorang ayah yang selalu berjuang menghebatkan anaknya

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Tradisi Masyarakat Aia Bangih Menyambut Perantau

25 Juli 2022   10:49 Diperbarui: 25 Juli 2022   10:54 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih terbayang oleh Qadir, bagaimana bahagianya mendengar berita kelulusan anaknya tahun lalu. Dari hampir 800.000 peserta UTBK, hanya 185.000 yang diterima.

Anaknya termasuk salah satu yang diterima di Universitas ternama di Kota Padang, tepatnya Fakultas Ilmu Keolahragaan. Bukan tanpa alasan ia mengambil jurusan itu. Ia takut belajar matematika. Jangankan belajar, mendengar kata matematika saja telah membuat aslam (asam lambung) naik, hehe...

Qadir, yang hanya tamat SD, termasuk golongan orang kampung yang masih mempercayai perlunya kuliah, sedang sabagian yang lain masih menganggap sekolah hanya buang duit.

Sudahlah mahal, takada jaminan pekerjaan. Istilah orang kampung saya "menghabis-habiskan umur", sadissss!

Alasan Qadir sederhana. Jika sarjana saja susah dapat kerja, apalagi yang tidak sekolah (wowww..., kadang pikiran Qadir hebat juga ya, setara tamatan S-2)

****
Malam itu Qadir sedang goyang-goyang kaki di  warung kopi. Tiba-tiba seseorang menanyakan perihal Li-el, anak lelakinya, anak kebanggaannya

"Bagaimana kabar bujangmu?"

"Alhamdulillah...sehat. sekarang masih ujian semester dua, masih sisa satu mata kuliah lagi yang belum diujiankan, setelah itu baru pulang kampung. Semester kemaren IPK nya 3.5, padahal sibuknya mintak ampun. Pagi kuliah, malam jaga konter pulsa buat tambahan uang belanja"

Tahukan..., bagaimana kebiasaan Qadir, jika ditanya perihal anaknya, mulutnya berbusa-busa, sulit berhentinya. Ia bahkan menjelaskan hal yang tidak ditanyakan.

Mungkin lantaran Li-el anak laki-laki tertua dan anak pertama yang baru kuliah.

***
Li-el sangat paham tabiat ayahnya yang sebegitu berbunga-bunganya menyambut kepulangan anaknya, hingga beritanya disebar ke sanak saudara, tetangga, atau sesiapa yang mengajaknya bicara di warung kopi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun