Mohon tunggu...
Sirajul Huda
Sirajul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Guru les rumahan

Seorang ayah yang selalu berjuang menghebatkan anaknya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Raga kami di Masjid Sedang Jiwa Entah Kemana

25 April 2021   18:21 Diperbarui: 25 April 2021   18:55 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam yang gigil, hujan menderas, bumipun basah
Seorang ustadz sedang berceramah
Kadang menyampaikan pesan dengan ramah
Tapi kadang berekspresi marah

Pada barisan bapak-bapak yang duduk di sebalik tonggak, sibuk memperbincangkan perihal kapal selam nanggala yang hilang kontak. Mereka akhirnya harus terpisah dengan keluarga sebelum hari raya

Pada barisan emak-emak, sibuk mempergunjingkan harga-harga daging dan cabai giling yang melonjak. Kata pemerintah, harga bukan dinaikkan, tapi disesuaikan. Entahlah!

Sementara, pada barisan anak-anak, riuh mengalahkan suara hujan yang menderas. Mereka berebut memainkan gawai. Kata marbot masjid, anak-anak bukannya ribut, tapi tak bisa diam. Sudahlah!

Inilah kami, Tuhan
Selalu berharap ampunanMu
Raga kami bawa ke masjid
Tapi jiwa melanglang buana
Entah kemana

Air Tawar, 25 April 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun