Mohon tunggu...
Sirajul Huda
Sirajul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Guru les rumahan

Seorang ayah yang selalu berjuang menghebatkan anaknya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Ingin Menjemput Rindu Itu Satu Persatu

23 April 2021   10:59 Diperbarui: 23 April 2021   11:07 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau biarkan aku memperlakukanmu dengan cara-cara yang biasa, tapi engkau memilih memperlakukanku dengan cara yang amat luar biasa
Karena katamu, biarlah semua berjalan apa adanya ketimbang harus direkayasa

Hari ini, aku sangat merinduimu, ibu...
Ku ingin menjemput rindu itu satu persatu

Aku rindu dibangunkan Ibu hanya untuk sekedar shalat subuh, tapi aku pura-pura malas bangun, agar Ibu membangunkan ku lagi.

Betapa dalam rasa cintamu kepadaku.

Aku rindu Ibu memanggil namaku setiap selesai memasak, kadang aku berpura-pura tidak mau makan, agar engkau kembali memanggilku lagi.

Betapa besar rasa sayangmu kepadaku

Aku juga rindu tanganmu menari-nari di atas kepalaku, karena kepalaku sakit, keringatku bercucuran, aku muntah, perutku mual. Saat itu kulihat dirimu sangat mencemaskan aku

Betapa tulusnya engkau,  Ibu..

Dan, ketika rindu itu membuncah
Ingin aku kembali ke rahimu, Ibu...

Air Tawar, 23 April 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun